Nicolas Maduro: Tidak Ada Referendum di Venezuela!
A
A
A
CARACAS - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan, bahwa upaya referendum yang didengungkan kelompok oposisi untuk menyingkirkannya dari kursi presiden tidak akan berlangsung tahun ini.
"Tidak ada waktu untuk mengatur referendum," tegas Maduro seperti dilansir dari laman BBC, Minggu (12/6/2016).
Maduro menuduh kelompok oposisi telah melakukan penipuan dan mengatakan ia akan meminta Mahkamah Agung untuk membatalkan proses pengajuan referendum. Sebelumnya, pihak oposisi mengklaim telah mendapatkan 600 ribu tanda tangan untuk meminta dilakukannya referendum.
"Jika mereka memenuhi persyaratan, ingat referendum akan berlangsung tahun depan titik. Jika mereka tidak memenuhi persyaratan, tidak akan ada referendum ulang, titik," tegas penerus Hugo Chavez ini.
Venezuela berada dalam krisis ekonomi yang serius. Pihak oposisi menyalahkan kelompok sayap kiri, Nicolas Maduro dan pendahulunya Hugo Chavez, telah mengambil kebijakan ekonomi yang keliru.
Untuk diketahui, tingkat inflasi Venezuela menjadi salah satu yang tertinggi di dunia dan warga terpaksa mengantri untuk mendapatkan bahan kebutuhannya. Maduro mengatakan, kekurangan barang adalah hasil dari perang ekonomi yang dilakukan oleh elite negara itu terhadap pemerintahannya.
"Tidak ada waktu untuk mengatur referendum," tegas Maduro seperti dilansir dari laman BBC, Minggu (12/6/2016).
Maduro menuduh kelompok oposisi telah melakukan penipuan dan mengatakan ia akan meminta Mahkamah Agung untuk membatalkan proses pengajuan referendum. Sebelumnya, pihak oposisi mengklaim telah mendapatkan 600 ribu tanda tangan untuk meminta dilakukannya referendum.
"Jika mereka memenuhi persyaratan, ingat referendum akan berlangsung tahun depan titik. Jika mereka tidak memenuhi persyaratan, tidak akan ada referendum ulang, titik," tegas penerus Hugo Chavez ini.
Venezuela berada dalam krisis ekonomi yang serius. Pihak oposisi menyalahkan kelompok sayap kiri, Nicolas Maduro dan pendahulunya Hugo Chavez, telah mengambil kebijakan ekonomi yang keliru.
Untuk diketahui, tingkat inflasi Venezuela menjadi salah satu yang tertinggi di dunia dan warga terpaksa mengantri untuk mendapatkan bahan kebutuhannya. Maduro mengatakan, kekurangan barang adalah hasil dari perang ekonomi yang dilakukan oleh elite negara itu terhadap pemerintahannya.
(ian)