Korupsi, Puluhan Perwira Militer Nigeria Dipecat
Korupsi, Puluhan Perwira Militer Nigeria Dipecat
A
A
A
LAGOS - Nigeria memecat puluhan perwira senior yang dituduh korupsi dan melakukan pencurian miliaran dolar yang dimaksudkan untuk membeli senjata guna melawan Boko Haram.
Juru bicara militer Nigeria, Kolonel Sani Kukesheka Usman mengatakan, cukup banyak perwira militer yang dipecat. Mereka berpangkat Jenderal, Brigadir Jenderal, Kolonel, Letnan Kolonel dan satu Mayor, seperti dikutip dari Fox News, Sabtu (11/6/2016).
"Beberapa telah diserahkan kepada Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan karena diduga mengalihkan miliaran dana yang dimaksudkan untuk membeli senjata," kata Usman yang enggan mengungkap identitas mereka yang terlibat.
Selain mengalihkan dana, beberapa juga diketahui menjadi partisan dalam pemilu 2015 di wilayah selatan negara yang menjadi basis dari mantan Presiden Goodluck Jonathan. Jonathan sendiri akhirnya kalah oleh mantan diktator militer Muhammadu Buhari, yang membuat pemberantasan korupsi endemik dan Boko Haram sebagai landasan kampanyenya.
Di antara perwira yang telah diadili karena korupsi adalah dua mantan kepala staf pertahanan. Mereka diduga mencuri sejumlah uang dari dana sebesar USD 20 juta untuk membangun pusat perbelanjaan dan membeli properti lainnya di Abuja, ibukota.
Perwira lainnya yang diadili adalah mantan penasihat keamanan nasional yang diduga telah mengalihkan dana sebesar USD 21 miliar atas perintah Jonathan untuk menyuap pejabat guna memenangkan Jonathan.
Juru bicara militer Nigeria, Kolonel Sani Kukesheka Usman mengatakan, cukup banyak perwira militer yang dipecat. Mereka berpangkat Jenderal, Brigadir Jenderal, Kolonel, Letnan Kolonel dan satu Mayor, seperti dikutip dari Fox News, Sabtu (11/6/2016).
"Beberapa telah diserahkan kepada Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan karena diduga mengalihkan miliaran dana yang dimaksudkan untuk membeli senjata," kata Usman yang enggan mengungkap identitas mereka yang terlibat.
Selain mengalihkan dana, beberapa juga diketahui menjadi partisan dalam pemilu 2015 di wilayah selatan negara yang menjadi basis dari mantan Presiden Goodluck Jonathan. Jonathan sendiri akhirnya kalah oleh mantan diktator militer Muhammadu Buhari, yang membuat pemberantasan korupsi endemik dan Boko Haram sebagai landasan kampanyenya.
Di antara perwira yang telah diadili karena korupsi adalah dua mantan kepala staf pertahanan. Mereka diduga mencuri sejumlah uang dari dana sebesar USD 20 juta untuk membangun pusat perbelanjaan dan membeli properti lainnya di Abuja, ibukota.
Perwira lainnya yang diadili adalah mantan penasihat keamanan nasional yang diduga telah mengalihkan dana sebesar USD 21 miliar atas perintah Jonathan untuk menyuap pejabat guna memenangkan Jonathan.
(ian)
Explore More