Ancaman Bom EgyptAir Ternyata Palsu
A
A
A
TASHKENT - Sebuah pesawat penumpang EgyptAir yang melakukan perjalanan dari Kairo ke Beijing terpaksa melakukan pendaratan darurat di Uzbekistan. Langkah itu diambil setelah pesawat tersebut menerima ancaman bom.
Namun, setelah melakukan pendaratan darurat dan menjalani pemeriksaan oleh otoritas keamanan, dipastikan jika ancaman bom tersebut adalah palsu, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/6/2016).
Dalam sebuah pernyataannya, EgyptAir menyatakan bahwa semua penumpang yang berjumlah 118 orang dan 17 awak pesawat Aibus telah dievakuasi di Urgench, Uzbekistan Barat, tiga jam setelah ancaman bom tersebut diterima.
Pesawat dan penumpang digeledah oleh pihak berwenang Uzbekistan, yang akhirnya menegaskan bahwa ancaman itu tipuan. "Tindakan yang diperlukan sedang dilakukan untuk melanjutkan perjalanan ke Beijing Airport," kata EgyptAir.
Ancaman bom ini terjadi beberapa minggu setelah pesawat EgyptAit yang terbang dari Paris menuju Mesir mengalami kecelakaan dan jatuh di Laut Mediterania pada 19 Mei. Sebanyak 56 penumpang dan 10 kru pesawat tewas dalam peristiwa itu.
Namun, setelah melakukan pendaratan darurat dan menjalani pemeriksaan oleh otoritas keamanan, dipastikan jika ancaman bom tersebut adalah palsu, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/6/2016).
Dalam sebuah pernyataannya, EgyptAir menyatakan bahwa semua penumpang yang berjumlah 118 orang dan 17 awak pesawat Aibus telah dievakuasi di Urgench, Uzbekistan Barat, tiga jam setelah ancaman bom tersebut diterima.
Pesawat dan penumpang digeledah oleh pihak berwenang Uzbekistan, yang akhirnya menegaskan bahwa ancaman itu tipuan. "Tindakan yang diperlukan sedang dilakukan untuk melanjutkan perjalanan ke Beijing Airport," kata EgyptAir.
Ancaman bom ini terjadi beberapa minggu setelah pesawat EgyptAit yang terbang dari Paris menuju Mesir mengalami kecelakaan dan jatuh di Laut Mediterania pada 19 Mei. Sebanyak 56 penumpang dan 10 kru pesawat tewas dalam peristiwa itu.
(ian)