Muhammad Ali Diam-diam Kagumi Iran
A
A
A
TEHERAN - Mendiang petinju legendaris Muhammad Ali ternyata diam-diam menyimpan kekaguman kepada Iran. Hal itu terungkap kala kantor berita Iran, IRNA merilis hasil wawancara dengan legenda tinju dunia itu, kala dirinya mengunjungi Iran tahun 1993 lalu.
Ali yang datang ke Iran untuk melakukan negosiasi pertukaran tahanan yang ditangkap kala terjadi perang Iran dan Irak, mengatakan, dari semua negara yang pernah dia kunjungi, dirinya merasa Iran adalah negara terbesar yang pernah dia datangi.
Dalam kunjungan ke Iran, dia juga diketahui mengunjungi dan menempatkan karangan bunga di makam Ayatollah Khomeini, pemimpin revolusi Iran.
Selain itu, kekaguman Ali juga terungkap dalam sebuah surat yang dia tulis pada tahun 2011 lalu. Dimana, dalam suratnya Ali mengutarakan kerinduan kepada Iran, dan berharap dapat kembali ke Teheran suatu waktu.
"Kebanyakan orang Amerika tidak tahu bagaimana hangat dan terbukanya orang-orang Iran," tulis Ali, yang juga berisi permintaan kepada pemerintah Iran untuk membebaskan dua pendaki asal Amerika Serikat (AS), seperti dirilis IRNA pada Minggu (5/6).
"Suatu hari, saya harap saya bisa kembali ke Teheran untuk berdiri, menyapa dan berada di antara saudara-saudara di Iran sekali lagi. Mungkin hari itu akan segera datang," sambungnya.
Ali yang datang ke Iran untuk melakukan negosiasi pertukaran tahanan yang ditangkap kala terjadi perang Iran dan Irak, mengatakan, dari semua negara yang pernah dia kunjungi, dirinya merasa Iran adalah negara terbesar yang pernah dia datangi.
Dalam kunjungan ke Iran, dia juga diketahui mengunjungi dan menempatkan karangan bunga di makam Ayatollah Khomeini, pemimpin revolusi Iran.
Selain itu, kekaguman Ali juga terungkap dalam sebuah surat yang dia tulis pada tahun 2011 lalu. Dimana, dalam suratnya Ali mengutarakan kerinduan kepada Iran, dan berharap dapat kembali ke Teheran suatu waktu.
"Kebanyakan orang Amerika tidak tahu bagaimana hangat dan terbukanya orang-orang Iran," tulis Ali, yang juga berisi permintaan kepada pemerintah Iran untuk membebaskan dua pendaki asal Amerika Serikat (AS), seperti dirilis IRNA pada Minggu (5/6).
"Suatu hari, saya harap saya bisa kembali ke Teheran untuk berdiri, menyapa dan berada di antara saudara-saudara di Iran sekali lagi. Mungkin hari itu akan segera datang," sambungnya.
(esn)