Hillary Clinton: AS Akan Pilih Presiden, Bukan Diktator!

CALIFORNIA - Kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat; Hillary Clinton, menyerang rivalnya dari Partai Republik; Donald Trump, yang dia anggap bersikap seperti diktator.

Serangan Hillary dipicu oleh komentar Trump yang mencela hakim federal AS yang dianggap keturunan Meksiko.

“Kami mencoba untuk memilih presiden, bukan diktator!” kata Hillary di depan pendukungnya di San Bernardino, California, Jumat malam waktu setempat atau Sabtu (4/6/2016) WIB.

Hillary terus mempertanyakan kualitas rivalnya dari Partai Republik.

”Pada titik tertentu Anda harus bertanya pada diri sendiri: Apakah hal seperti tiada, tapi apakah ini sekadar aksi politik? Menyebut nama warga Amerika secara mengerikan?,” tanya Hillary menyindir Trump.

“Dan lihat apa yang dia (Trump) lakukan sekarang. Dia secara pribadi menyerang seorang hakim federal yang lahir di Indiana. Terakhir kali saya melihat, itu bagian dari Amerika,” ujar mantan Menteri Luar Negeri AS ini, seperti dikutip AP.

“Saya memutuskan bahwa saya akan mengekspos kekurangan Donald Trump soal kualifikasi untuk menjadi presiden Amerika Serikat dan panglima tertinggi,” imbuh dia.

Selama kampanye hari Jumat di Westminster, California, Hillary Clinton menyerang Donald Trump yang menyebut hakim federal AS memiliki kepentingan karena hakim itu merupakan “keturunan Meksiko”.

”Hakim adalah melakukan pekerjaannya. Itulah yang membuat dia ditunjuk untuk melakukannya, "kata Hillary.