Ketegangan Iran dan Saudi Meletus dalam Perang Cyber

Sabtu, 04 Juni 2016 - 09:28 WIB
Ketegangan Iran dan Saudi Meletus dalam Perang Cyber
Ketegangan Iran dan Saudi Meletus dalam Perang Cyber
A A A
TEHERAN - Ketegangan antara Arab Saudi dan Iran kini meletus dalam cyberwar atau perang cyber. Sebelum perang cyber pecah, ketegangan kedua negara memuncak ketika Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.

Perang cyber tidak disangka pecah begitu cepat setelah pada pertengahan Mei 2016, Jenderal Gholamreza Jalali, Kepala Organisasi Pertahanan Sipil Iran, mengatakan bahwa dia melihat Kerajaan Arab Saudi sebagai ancaman di tahun-tahun mendatang.

Iran dan Saudi telah lama berseberangan dalam konflik Suriah dan Yaman. Dalam konflik Suriah, Saudi mendukung pemberontak Suriah dan Iran mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Kemudian dalam konflik Yaman, Saudi mendukung Pemerintah Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi sedangkan Iran dituding mendukung pemberontak Houthi meski telah dibantah.

Kini hacker Iran dan Saudi saling meluncurkan serangan terhadap situs-situs di kedua negara. Media Iran menulis; ”all-out cyberwar”.

Pada tanggal 25 Mei 2016, seorang hacker yang mengaku dari Arab Saudi menyebut dirinya "Da3s" telah menyerang situs-situs Pusat Statistik Iran dan Kantor Registrasi. Hacker mengotori homepage dengan foto mantan pemimpin Irak Saddam Hussein, yang berjuang dalam perang delapan tahun dengan Iran pada 1980-an.

Banyak media Iran mengira serangan cyber itu dilakukan kelompok ISIS dengan menganalisi nama hacker yang mirip dengan sebutan lain dari ISIS, yakni Daesh.

Hacker Saudi mengatakan di Twitter—di mana dia mengidentifikasi dirinya sebagai Salman al-Harbi—bahwa dia bukan anggota dari kelompok militan ISIS. Dia mengakui bahwa “Da3s” adalah ejaan yang benar dari julukannya.

Sehari setelah serangan hacker Da3s, kelompok yang menamakan dirinya "Iran Security Team” membalas dengan serangan yang menargetkan Otoritas Umum Arab Saudi untuk Statistik dan King Abdulaziz University. Hacker Iran ini juga mengotori situs-situs penting Saudi dengan pesan yang mengolok-olok Saudi.

Tim lain dari hacker Iran, yang menyebut diri mereka "Digital Boys Underground Team" meretas website Kementerian Perdagangan Saudi.

Ketegangan Iran dan Saudi Meletus dalam Perang Cyber


Akibat perang cyber ini, banyak situs-situs penting di kedua negara tidak dapat diakses. Situs dari kepolisian Iran, peradilan, layanan pos nasional dan kementerian kebudayaan menjadi sasaran serangan hacker Saudi.

Tidak ada bukti bahwa organisasi resmi atas nama negara telah terlibat langsung dalam perang cyber ini. Kepala Cyber Kepolisian Iran, Jenderal Kamal Hadinafar, seperti dikutip BBC, Jumat (3/6/2016) mengatakan alamat IP hacker telah ditelusuri dan memang berasal dari Arab Saudi, namun dia tidak menuduhh Pemerintah Saudi dalangnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6025 seconds (0.1#10.140)