Mesir Kembali Buka Perbatasan dengan Gaza
A
A
A
KAIRO - Mesir kembali membuka perbatasannya dengan Gaza untuk kedua kalinya dalam satu bulan, Rabu (1/6/2016). Mesir akan membuka wilayah perbatasan dengan Gaza selama empat hari ke depan.
Menurut pejabat perbatasan Mesir, pembukaan perbatasan selama empat hari akan dimanfaatkan untuk mengangkut warga Palestina dengan bus dari kedua sisi perbatasan, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (2/6/2016).
Dikatakan oleh pejabat itu, perbatasan dibuka untuk kasus-kasus kemanusiaan, pasien medis, dan mahasiswa. Perbatasan akan ditutup pada hari Jumat dan akan dibuka kembali pada hari Sabtu dan Minggu.
Penutupuan perbatasan, penghancuran terowongan penyelundupan lintas batas, dan pembatasan yang ketat oleh Israel di sepanjang perbatasan dengan Gaza telah memperdalam kesengsaraan ekonomi bagi 1,9 juta jiwa warga Gaza.
Mesir menutup wilayah perbatasannya dengan Jalur Gaza sejak Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin digulingkan dari kursi Presiden tiga tahun lalu. Para pejabat Mesir melihat pemerintahan kelompok Hamas di Gaza sebagai ancaman.
Hamas dituding mendukung pemberontak Islam di Semenanjung Sinai yang juga berbatasan dengan wilayah Palestina. Namun, tuduhan itu dibantah oleh Hamas.
Menurut pejabat perbatasan Mesir, pembukaan perbatasan selama empat hari akan dimanfaatkan untuk mengangkut warga Palestina dengan bus dari kedua sisi perbatasan, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (2/6/2016).
Dikatakan oleh pejabat itu, perbatasan dibuka untuk kasus-kasus kemanusiaan, pasien medis, dan mahasiswa. Perbatasan akan ditutup pada hari Jumat dan akan dibuka kembali pada hari Sabtu dan Minggu.
Penutupuan perbatasan, penghancuran terowongan penyelundupan lintas batas, dan pembatasan yang ketat oleh Israel di sepanjang perbatasan dengan Gaza telah memperdalam kesengsaraan ekonomi bagi 1,9 juta jiwa warga Gaza.
Mesir menutup wilayah perbatasannya dengan Jalur Gaza sejak Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin digulingkan dari kursi Presiden tiga tahun lalu. Para pejabat Mesir melihat pemerintahan kelompok Hamas di Gaza sebagai ancaman.
Hamas dituding mendukung pemberontak Islam di Semenanjung Sinai yang juga berbatasan dengan wilayah Palestina. Namun, tuduhan itu dibantah oleh Hamas.
(ian)