Israel Sebut Normalisasi Hubungan dengan Turki Hampir Selesai
Israel Sebut Normalisasi Hubungan dengan Turki Hampir Selesai
A
A
A
YERUSALEM - Proses normalisasi hubungan antara Israel dan Palestina sudah memasuki fase akhir. Hal itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanytahu.
"Israel dan Turki sudah sangat dekat untuk memperbaiki hubungan mereka," ucap Netanyahu kala berbicara di hadapan Kongres Israel, seperti dilansir Times of Israel pada Selasa (31/5).
Israel saat ini dilaporkan tengah menunggu kepastian tanggal untuk pertemuan terakhir dengan pihak Turki, guna menormalkan hubungan kedua negara. Menurut seorang pejabat Israel, normalisasi ini masih terganjal satu atau dua isu, yang sampai saat ini masih menjadi pembahasan kedua pihak.
"Semua masalah yang belum terselesaikan berkisar rancangan kompromi atas permintaan Israel bahwa Turki harus menutup kantor Hamas yang berada di Istanbul," kata pejabat itu yang berbicara dalam kondisi anonim.
Pejabat itu juga menuturkan, pertemuan akhir normalisasi hubungan Turki dan Israel harusnya digelar dua pekan lalu. Namun, karena adanya pengunduruan diri Perdana Menteri Turki Ahmed Davutoglu, dan masih tidak stabilnya situasi politik di Turki, membuat kedua belah pihak memutuskan untuk menunda pertemuan itu.
Seperti diketahui, Hubungan kedua negara jatuh ke titik nadir pada tahun 2010, pasca serangan tentara Israel ke kapal Mavi Marmara. Kapal Mavi Marmara adalah kapal yang membawa aktivis yang menolak blokade Israel atas Gaza.
"Israel dan Turki sudah sangat dekat untuk memperbaiki hubungan mereka," ucap Netanyahu kala berbicara di hadapan Kongres Israel, seperti dilansir Times of Israel pada Selasa (31/5).
Israel saat ini dilaporkan tengah menunggu kepastian tanggal untuk pertemuan terakhir dengan pihak Turki, guna menormalkan hubungan kedua negara. Menurut seorang pejabat Israel, normalisasi ini masih terganjal satu atau dua isu, yang sampai saat ini masih menjadi pembahasan kedua pihak.
"Semua masalah yang belum terselesaikan berkisar rancangan kompromi atas permintaan Israel bahwa Turki harus menutup kantor Hamas yang berada di Istanbul," kata pejabat itu yang berbicara dalam kondisi anonim.
Pejabat itu juga menuturkan, pertemuan akhir normalisasi hubungan Turki dan Israel harusnya digelar dua pekan lalu. Namun, karena adanya pengunduruan diri Perdana Menteri Turki Ahmed Davutoglu, dan masih tidak stabilnya situasi politik di Turki, membuat kedua belah pihak memutuskan untuk menunda pertemuan itu.
Seperti diketahui, Hubungan kedua negara jatuh ke titik nadir pada tahun 2010, pasca serangan tentara Israel ke kapal Mavi Marmara. Kapal Mavi Marmara adalah kapal yang membawa aktivis yang menolak blokade Israel atas Gaza.
(esn)
Explore More