Netanyahu Terima Inisiatif Arab Soal Perdamaian dengan Palestina
A
A
A
YERUSALEM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, dirinya menerima dan siap kembali menghidupkan inisiatif negara-negara Arab soal perdamaian Palestina. Inisiatif itu berisi tawaran dari negara-negara Arab kepada Israel, dimana negara Arab siap mengakui Israel sebagai imbalan atas perdamaian dan pengakuan Israel terhadap kedaualatan Palestina.
Dirinya menuturkan, inisiatif negara-nagara Arab bisa membantu menghidupkan kembali upaya damai dengan Palestina, yang saat ini tengah mati suri. Upaya damai dengan Palestina berhenti setelah Palestina membentuk pemerintah persatuan yang menggabungkan Hamas dan Fatah, sesuatu yang mendapat kecaman keras dari Israel.
"Inisiatif perdamaian Arab mencakup unsur-unsur positif yang dapat membantu menghidupkan kembali perundingan konstruktif dengan Palestina," kata Netanyahu dalam sebuah prnyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (31/5).
"Kami bersedia untuk bernegosiasi dengan negara-negara Arab untuk membahas revisi inisiatif, sehingga mencerminkan perubahan dramatis di wilayah ini sejak tahun 2002, tetapi tetap mempertahankan tujuan yang disepakati dua negara untuk dua bangsa," sambungnya.
Inisiatif Arab yang asli sejatinya berisi tawarkan pengakuan penuh kepada Israel. Tetapi hanya jika Israel menyerahkan semua tanah yang disita di perang Timur Tengah pada 1967 dan sepakat untuk "solusi yang adil" bagi pengungsi Palestina.
Tapi pada tahun 2013, inisiatif ini mulai melunak dengan memasukan adanya pertukaran wilayah antara Israel dan Palestina. Sejak saat ini Netanyahu mulai mengisyaratkan kesiapan untuk melakukan diskusi dengan negara Arab mengenai inisiatif ini.
Dirinya menuturkan, inisiatif negara-nagara Arab bisa membantu menghidupkan kembali upaya damai dengan Palestina, yang saat ini tengah mati suri. Upaya damai dengan Palestina berhenti setelah Palestina membentuk pemerintah persatuan yang menggabungkan Hamas dan Fatah, sesuatu yang mendapat kecaman keras dari Israel.
"Inisiatif perdamaian Arab mencakup unsur-unsur positif yang dapat membantu menghidupkan kembali perundingan konstruktif dengan Palestina," kata Netanyahu dalam sebuah prnyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (31/5).
"Kami bersedia untuk bernegosiasi dengan negara-negara Arab untuk membahas revisi inisiatif, sehingga mencerminkan perubahan dramatis di wilayah ini sejak tahun 2002, tetapi tetap mempertahankan tujuan yang disepakati dua negara untuk dua bangsa," sambungnya.
Inisiatif Arab yang asli sejatinya berisi tawarkan pengakuan penuh kepada Israel. Tetapi hanya jika Israel menyerahkan semua tanah yang disita di perang Timur Tengah pada 1967 dan sepakat untuk "solusi yang adil" bagi pengungsi Palestina.
Tapi pada tahun 2013, inisiatif ini mulai melunak dengan memasukan adanya pertukaran wilayah antara Israel dan Palestina. Sejak saat ini Netanyahu mulai mengisyaratkan kesiapan untuk melakukan diskusi dengan negara Arab mengenai inisiatif ini.
(esn)