Sampel DNA Kerabat Korban EgyptAir MS804 Mulai Dikumpulkan
A
A
A
KAIRO - Para pejabat forensik Mesir mulai mengumpulkan sample DNA dari keluarga korban pesawat EgyptAir MS804. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi bagian tubuh para korban kecelakaan pesawat yang jatuh di Mediterania itu.
"Bagian tubuh para korban telah tiba di kamar mayat kemarin dan bagian tubuh lainnya tiba hari sebelumnya. Sampel DNA telah dikumpulkan dari keluarga korban untuk membantu mengidentifikasi bagian-bagian tubuh," kata Ketua Holding Company EgyptAir Safwat Musallam, dikutip dari Middle East Online, Rabu (25/5/2016).
(Baca juga: Semua Jasad Manusia Tak Utuh, EgyptAir Diyakini Meledak)
Ahli dan sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan bahwa analisa bagian tubuh menunjukkan bukti ledakan tidak bisa digunakan untuk mengungkapkan tentang penyebab kecelakaan.
"Ketika pesawat hancur, ledakan terjadi dalam beberapa tahap, membuat pesawat hancur dalam beberapa bagian. Ini adalah sebagai akibat dari kegagalan mekanis atau tindak pidana, atau ketika pesawat menghantam laut setelah jatuh dari ketinggian 11 kilometer, seperti dalam kasus ini," kata sebuah sumber.
"Ini tidak memberikan kemajuan dalam penyelidikan, kecuali kita menemukan jejak bahan peledak, yang tidak terjadi pada tahap ini," tambah sumber tersebut.
"Bagian tubuh para korban telah tiba di kamar mayat kemarin dan bagian tubuh lainnya tiba hari sebelumnya. Sampel DNA telah dikumpulkan dari keluarga korban untuk membantu mengidentifikasi bagian-bagian tubuh," kata Ketua Holding Company EgyptAir Safwat Musallam, dikutip dari Middle East Online, Rabu (25/5/2016).
(Baca juga: Semua Jasad Manusia Tak Utuh, EgyptAir Diyakini Meledak)
Ahli dan sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan bahwa analisa bagian tubuh menunjukkan bukti ledakan tidak bisa digunakan untuk mengungkapkan tentang penyebab kecelakaan.
"Ketika pesawat hancur, ledakan terjadi dalam beberapa tahap, membuat pesawat hancur dalam beberapa bagian. Ini adalah sebagai akibat dari kegagalan mekanis atau tindak pidana, atau ketika pesawat menghantam laut setelah jatuh dari ketinggian 11 kilometer, seperti dalam kasus ini," kata sebuah sumber.
"Ini tidak memberikan kemajuan dalam penyelidikan, kecuali kita menemukan jejak bahan peledak, yang tidak terjadi pada tahap ini," tambah sumber tersebut.
(ian)