Kurdi: Komandan ISIS Dimangsakan Hidup-hidup ke Anjing
A
A
A
MOSUL - Seorang komandan ISIS dieksekusi secara brutal atas tuduhan gagal menjalankan tugasnya. Komandan ISIS itu dimangsakan hidup-hidup untuk anjing di wilayah Irak utara.
Metode eksekusi baru ini diungkap oleh oleh Hasan Khala Hasan, seorang komandan Kurdi Peshmerga yang berjuang di garis depan Gwer di Irak utara.
Laporan eksekusi brutal kelompok Islamic State atau ISIS terhadap anggotanya sendiri itu muncul setelah kelompok radikal tersebut mengalami serangkaian kekalahan militer dalam beberapa bulan terakhir. ISIS terus kehilangan wilayah dan benteng-benteng yang mereka duduki di Irak dan Suriah.
Hasan mengatakan komandan ISIS yang dieksekusi itu diikat dan dibiarkan menjadi sasaran serangan anjing hingga tewas.
Sosiolog Kurdi Candler Ahmed mengatakan, ISIS menggunakan metode kekerasan untuk eksekusi ini untuk menakut-nakuti anggotanya.
”ISIS menggunakan setiap anggotanya yang dianggap tidak berguna, bagi kelompok tersebut hal itu untuk menakut-nakuti anggotanya yang lain,” katanya, seperti dikutip Daily Mail, semalam (23/5/2016).
Pekan lalu, militer AS mengatakan bahwa ISIS terus kehilangan kontrol atas wilayah yang mereka duduki di Irak dan Suriah. Beberapa wilayah yang direbut pasukan Irak dari ISIS adalah Ramadi dan Heet. Namun, kelompok ini masih mengontrol kota-kota penting di Irak seperti Mosul dan Fallujah.
Kemarin, pasukan Irak meluncurkan serangan besar untuk untuk membebaskan Fallujah dari ISIS. Warga sipil sudah diminta militer Irak untuk mengungsi dari Fallujah.
Metode eksekusi baru ini diungkap oleh oleh Hasan Khala Hasan, seorang komandan Kurdi Peshmerga yang berjuang di garis depan Gwer di Irak utara.
Laporan eksekusi brutal kelompok Islamic State atau ISIS terhadap anggotanya sendiri itu muncul setelah kelompok radikal tersebut mengalami serangkaian kekalahan militer dalam beberapa bulan terakhir. ISIS terus kehilangan wilayah dan benteng-benteng yang mereka duduki di Irak dan Suriah.
Hasan mengatakan komandan ISIS yang dieksekusi itu diikat dan dibiarkan menjadi sasaran serangan anjing hingga tewas.
Sosiolog Kurdi Candler Ahmed mengatakan, ISIS menggunakan metode kekerasan untuk eksekusi ini untuk menakut-nakuti anggotanya.
”ISIS menggunakan setiap anggotanya yang dianggap tidak berguna, bagi kelompok tersebut hal itu untuk menakut-nakuti anggotanya yang lain,” katanya, seperti dikutip Daily Mail, semalam (23/5/2016).
Pekan lalu, militer AS mengatakan bahwa ISIS terus kehilangan kontrol atas wilayah yang mereka duduki di Irak dan Suriah. Beberapa wilayah yang direbut pasukan Irak dari ISIS adalah Ramadi dan Heet. Namun, kelompok ini masih mengontrol kota-kota penting di Irak seperti Mosul dan Fallujah.
Kemarin, pasukan Irak meluncurkan serangan besar untuk untuk membebaskan Fallujah dari ISIS. Warga sipil sudah diminta militer Irak untuk mengungsi dari Fallujah.
(mas)