Soal MH17, Kremlin Mengaku Belum Dapat Tuntutan Resmi
A
A
A
MOSKOW - Kremlin angkat bicara mengenai laporan yang menyebutkan pihak keluarga korban MH17 menuntut kompensasi dari Rusia atas insiden jatuhnya pesawat itu. Kremlin menuturkan, sejauh ini belum ada tuntutan resmi yang disampaikan kepada Rusia mengenai hal ini.
Juru bicara Kremlin Dmtry Peskov menuturkan, tuntutan tersebut baru akan menjadi resmi jika pengadilan dimana tuntutan itu diajukan menerimanya. Setelah pengadilan menerima tuntutan itu, maka mereka akan menyampaikan kepada pihak yang dituntut, dalam hal ini adalah pemerintah Rusia.
"Gugatan itu menjadi gugatan ketika diterima untuk dipertimbangkan oleh pengadilan, dan ketika pengadilan menginformasikan sisi atau negara yang digugat," kata Peskov, seperti dilansir Itar-tas pada Senin (23/5).
"Pengadilan itu sendiri membuat keputusan tentang apakah akan mempertimbangkan jalur hukum atau melihatnya tidak memiliki prospek ke depannya. Sejauh ini, tidak ada tindakan seperti itu yang diambil," sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah firma hukum Australia telah mengajukan klaim kompensasi kepada Rusia dan Presiden Vladimir Putin di Pengadilan HAM Eropa. Firma hukum itu mewakili keluarga korban pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina pada 2014 lalu.
Seperti diberitakan media Fairfax Australia, 33 keluarga korban telah menunjuk firma hukum LHD untuk mewakili keluarga korban yang berasal dari Australia, Selandia Baru, dan Malaysia.
Tuntutan ini diajukan pada tanggal 9 Mei lalu dan nama Federasi Rusia dan Putin sebagai pihak yang bertanggung jawab dan menuntut kompensasi sebesar USD 10 juta untuk setiap penumpang.
Juru bicara Kremlin Dmtry Peskov menuturkan, tuntutan tersebut baru akan menjadi resmi jika pengadilan dimana tuntutan itu diajukan menerimanya. Setelah pengadilan menerima tuntutan itu, maka mereka akan menyampaikan kepada pihak yang dituntut, dalam hal ini adalah pemerintah Rusia.
"Gugatan itu menjadi gugatan ketika diterima untuk dipertimbangkan oleh pengadilan, dan ketika pengadilan menginformasikan sisi atau negara yang digugat," kata Peskov, seperti dilansir Itar-tas pada Senin (23/5).
"Pengadilan itu sendiri membuat keputusan tentang apakah akan mempertimbangkan jalur hukum atau melihatnya tidak memiliki prospek ke depannya. Sejauh ini, tidak ada tindakan seperti itu yang diambil," sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah firma hukum Australia telah mengajukan klaim kompensasi kepada Rusia dan Presiden Vladimir Putin di Pengadilan HAM Eropa. Firma hukum itu mewakili keluarga korban pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina pada 2014 lalu.
Seperti diberitakan media Fairfax Australia, 33 keluarga korban telah menunjuk firma hukum LHD untuk mewakili keluarga korban yang berasal dari Australia, Selandia Baru, dan Malaysia.
Tuntutan ini diajukan pada tanggal 9 Mei lalu dan nama Federasi Rusia dan Putin sebagai pihak yang bertanggung jawab dan menuntut kompensasi sebesar USD 10 juta untuk setiap penumpang.
(esn)