Pilot EgyptAir Mati-matian Daratkan Pesawat saat Penuh Asap
A
A
A
KAIRO - Sebuah laporan mengungkap usaha mati-matian kapten pilot Mohamed Said Ali Shoukir, 37, untuk mendaratkan pesawat EgyptAir MS804 ketika badan pesawat dipenuhi asap.
Kapten pilot ini juga sempat berkomunikasi dengan petugas menara kontrol lalu lintas udara Kairo saat asap muncul dan pesawat tiba-tiba hilang dari pantauan radar.
Laporan ini disiarkan stasiun televisi Prancis, Chanel M6, mengutip seorang sumber yang terkait dengan penerbangan pesawat itu.
Menurut laporan itu, kapten pilot berbicara kepada petugas kontrol lalu lintas udara tentang upaya pendaratan darurat yang akan dia lakukan. Namun, pihak menara kontrol lalu lintas udara sebelumnya bersikeras tidak ada panggilan darurat dari kru pesawat EgyptAir MS804.
Informasi ini diduga juga diberikan kepada tiga penyelidik resmi dari Prancis yang bergabung dalam penyelidikan tragedi EgyptAir yang dipimpin oleh Mesir.
Pilot juga sempat berkomunikasi dengan petugas kontrol lalu lintas udara Zurich ketika pesawat itu melewati wilayah udara Swiss.
Pilot menghubungi petugas di Zurich pada Rabu malam, sebelum menghubungkannya kepada pengawas lalu lintas udara Italia di Padova.
Petugas kontrol lalu lintas udara Zurich mengatakan; ”EgyptAir 804, hubungi Padova 1-2-0, 7-2-5 desimal, good night."
Pilot merespons: "Ini adalah 0-7-2-5 Padova control (suara tidak jelas) 8-0-4. Terima kasih banyak.Good day, eh good night…”.
Rekaman audio pilot EgyptAir dan petugas kontrol lalu lintas udara ini diambil dari situs www.liveatc.net, sebuah website yang menyediakan siaran kontrol lalu lintas udara langsung dari seluruh dunia.
Rekaman itu dirilis setelah data penerbangan EgyptAir MS804 bocor ke publik. Data yang bocor itu mengungkap adanya masalah di kokpit dan munculnya asap di salah satu toilet pesawat yang memicu tragedi saat pesawat terbang dari Paris menuju Kairo pada Kamis dini hari. Pesawat ini membawa 66 orang di dalamnya yang diyakini semunya tewas.
Sabtu lalu, Mesir merilis kepingan pesawat yang diyakini berasal dari EgyptAir MS804. Mesir kini mengerahkan kapal selam untuk mencari korban dan puing-puing lainnya dari pesawat nahas itu.
Kapten pilot ini juga sempat berkomunikasi dengan petugas menara kontrol lalu lintas udara Kairo saat asap muncul dan pesawat tiba-tiba hilang dari pantauan radar.
Laporan ini disiarkan stasiun televisi Prancis, Chanel M6, mengutip seorang sumber yang terkait dengan penerbangan pesawat itu.
Menurut laporan itu, kapten pilot berbicara kepada petugas kontrol lalu lintas udara tentang upaya pendaratan darurat yang akan dia lakukan. Namun, pihak menara kontrol lalu lintas udara sebelumnya bersikeras tidak ada panggilan darurat dari kru pesawat EgyptAir MS804.
Informasi ini diduga juga diberikan kepada tiga penyelidik resmi dari Prancis yang bergabung dalam penyelidikan tragedi EgyptAir yang dipimpin oleh Mesir.
Pilot juga sempat berkomunikasi dengan petugas kontrol lalu lintas udara Zurich ketika pesawat itu melewati wilayah udara Swiss.
Pilot menghubungi petugas di Zurich pada Rabu malam, sebelum menghubungkannya kepada pengawas lalu lintas udara Italia di Padova.
Petugas kontrol lalu lintas udara Zurich mengatakan; ”EgyptAir 804, hubungi Padova 1-2-0, 7-2-5 desimal, good night."
Pilot merespons: "Ini adalah 0-7-2-5 Padova control (suara tidak jelas) 8-0-4. Terima kasih banyak.Good day, eh good night…”.
Rekaman audio pilot EgyptAir dan petugas kontrol lalu lintas udara ini diambil dari situs www.liveatc.net, sebuah website yang menyediakan siaran kontrol lalu lintas udara langsung dari seluruh dunia.
Rekaman itu dirilis setelah data penerbangan EgyptAir MS804 bocor ke publik. Data yang bocor itu mengungkap adanya masalah di kokpit dan munculnya asap di salah satu toilet pesawat yang memicu tragedi saat pesawat terbang dari Paris menuju Kairo pada Kamis dini hari. Pesawat ini membawa 66 orang di dalamnya yang diyakini semunya tewas.
Sabtu lalu, Mesir merilis kepingan pesawat yang diyakini berasal dari EgyptAir MS804. Mesir kini mengerahkan kapal selam untuk mencari korban dan puing-puing lainnya dari pesawat nahas itu.
(mas)