Rusia Siap Lakukan Dialog Perjanjian Damai dengan Jepang
A
A
A
SOCHI - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia siap dan bersedia untuk mempertahankan dialog dengan Jepang, termasuk pembahasan perjanjian damai kedua negara.
"Kami siap dan bersedia untuk mempertahankan dialog dengan semua mitra, termasuk Jepang. Baik itu perjanjian damai dan masalah teritorial terkait," kata Putin dalam konferensi pers setelah pertemuan puncak Rusia-ASEAN seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (20/5/2016).
Rusia dan Jepang selama ini terlibat sengketa wilayah atas Kepulauan Kuril yang membuat keduanya belum menandatangani perjanjian perdamaian pasca Perang Dunia II.
Jepang mengklaim sejumlah pulau yang membagi Laut Okhotsk di Samudera Pasifik sebagai bagian dari wilayahnya. Namun hal ini ditentang oleh Rusia yang mengklaim sebagai pemilik sah pulau-pulau tersebut.
Moskow menyatakan bahwa perjanjian damai San Francisco yang ditandatangani pada 1951 telah memberikan kontrol atas pulau-pulau itu kepada Uni Soviet. Perjanjian itu pun menjadi dasar penetapan kedaulatan Rusia atas Kuril.
"Kami siap dan bersedia untuk mempertahankan dialog dengan semua mitra, termasuk Jepang. Baik itu perjanjian damai dan masalah teritorial terkait," kata Putin dalam konferensi pers setelah pertemuan puncak Rusia-ASEAN seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (20/5/2016).
Rusia dan Jepang selama ini terlibat sengketa wilayah atas Kepulauan Kuril yang membuat keduanya belum menandatangani perjanjian perdamaian pasca Perang Dunia II.
Jepang mengklaim sejumlah pulau yang membagi Laut Okhotsk di Samudera Pasifik sebagai bagian dari wilayahnya. Namun hal ini ditentang oleh Rusia yang mengklaim sebagai pemilik sah pulau-pulau tersebut.
Moskow menyatakan bahwa perjanjian damai San Francisco yang ditandatangani pada 1951 telah memberikan kontrol atas pulau-pulau itu kepada Uni Soviet. Perjanjian itu pun menjadi dasar penetapan kedaulatan Rusia atas Kuril.
(ian)