NATO Coba Rekrut Montenegro, Rusia Gerah
A
A
A
MOSKOW - NATO lagi-lagi membuat Rusia gerah. Kali ini kebijakan NATO yang mencoba menarik Montenegro menjadi anggota baru mereka membuat Rusia naik pitam.
Dalam sebuah pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuturkan, pihaknya akan merespon tindakan, yang dalam persepsi mereka merupakan usaha NATO untuk mengubah peta politik di Eropa.
"Upaya terbaru NATO untuk mengubah lanskap militer dan politik di Eropa, khususnya, dalam konteks kebijakan pencegahan terhadap Rusia, pasti akan mempengaruhi kepentingan Rusia dan memaksa untuk merespon secara proporsional," kata Zakharova, seperti dilansir Itar-tass pada Jumat (20/5).
Dirinya juga menegaskan, menyeret Montenegro ke dalam NATO tidak akan dibiarkan begitu saja. Rusia, lanjutnya akan segera memberikan respon atas hal itu.
"Adapun protokol hanya ditandatangani pada aksesi Montenegro untuk perjanjian Washington, itu hanya menegaskan niat Brussels untuk mempercepat proses penerimaan semaksimal dan membuatnya tidak dapat diubah," ucap Zakharova.
"Upaya artifisial menyeret Podgorica ke dalam aliansi adalah melanjutkan dengan latar belakang penawaran belakang panggung dengan pejabat Montenegro dan bertentangan dengan pendapat orang di negara itu dan di melewati prinsip-prinsip demokrasi dan prosedur NATO seolah-olah menunjukan komitmen untuk hal itu," pungkasnya.
Dalam sebuah pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuturkan, pihaknya akan merespon tindakan, yang dalam persepsi mereka merupakan usaha NATO untuk mengubah peta politik di Eropa.
"Upaya terbaru NATO untuk mengubah lanskap militer dan politik di Eropa, khususnya, dalam konteks kebijakan pencegahan terhadap Rusia, pasti akan mempengaruhi kepentingan Rusia dan memaksa untuk merespon secara proporsional," kata Zakharova, seperti dilansir Itar-tass pada Jumat (20/5).
Dirinya juga menegaskan, menyeret Montenegro ke dalam NATO tidak akan dibiarkan begitu saja. Rusia, lanjutnya akan segera memberikan respon atas hal itu.
"Adapun protokol hanya ditandatangani pada aksesi Montenegro untuk perjanjian Washington, itu hanya menegaskan niat Brussels untuk mempercepat proses penerimaan semaksimal dan membuatnya tidak dapat diubah," ucap Zakharova.
"Upaya artifisial menyeret Podgorica ke dalam aliansi adalah melanjutkan dengan latar belakang penawaran belakang panggung dengan pejabat Montenegro dan bertentangan dengan pendapat orang di negara itu dan di melewati prinsip-prinsip demokrasi dan prosedur NATO seolah-olah menunjukan komitmen untuk hal itu," pungkasnya.
(esn)