Israel Ragukan Netralitas Prancis di Konflik Timteng

Minggu, 15 Mei 2016 - 23:52 WIB
Israel Ragukan Netralitas Prancis di Konflik Timteng
Israel Ragukan Netralitas Prancis di Konflik Timteng
A A A
YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meragukan netralitas Prancis dalam konferensi perdamaian yang akan digelar di Paris akhir bulan mendatang. Keraguan ini muncul setelah Prancis mendukung resolusi UNESCO soal status Yerusalem.

Resolusi UNESCO yang ditandatangani pada bulan lalu itu menggambarkan dan menempatkan Temple Mount sebagai situs Yahudi. Namun, UNESCO menggunakan tanda kutip dalam penjelasannya.

Resolusi yang diadopsi oleh badan kebudayaan beranggotakan 58 negara dan disetujui 33 di antaranya itu, mengutuk kepengurusan pemerintah Israel terhadap Yerusalem dan mengutuk renovasi apa yang disebut 'ritual mandi Yahudi'. Resolusi juga mengecam dugaan pembangunan kuburan palsu Yahudi.

"Dukungan Prancis ini melemparkan bayangan atas ketidakberpihakan forum yang coba digelar oleh Prancis," kata Netantayahu paska melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Marc Ayrault, seperti dilansir Al Jazeera pada Minggu (15/5).

Namun, Aryault menolak klaim yang dibuat Netanyahu, dan menuturkan bahwa negaranya adalah negara yang netral. Dirinya juga menuturkan bahwa proses perdamaian Israel-Palestina adalah penting untuk mencegah penyebaran kekerasan yang dilakukan oleh militan.

"Prancis tidak memiliki kepentingan, tetapi sangat yakin bahwa jika kita tidak ingin membiarkan ide-ide dari kelompok yang disebut ISIS berkembang di wilayah ini, kita harus melakukan sesuatu," ucap Aryault.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6081 seconds (0.1#10.140)