Sambaran Petir Tewaskan 50 Warga Bangladesh
A
A
A
DHAKA - Kepolisian Bangladesh mengatakan, lebih dari 50 orang di seluruh negara itu meninggal dunia setelah tersambar petir dalam dua hari terakhir. Kebanyakan dari korban adalah petani dan terkena sambaran petir saat mereka bekerja di sawah.
Dikutip dari BBC, Sabtu (14/5/2016), korban terbaru adalah dua siswa yang tengah bermain sepakbola. Korban lainnya adalah seorang anak remaja yang tewas saat sedang mengumpulkan mangga.
Bangladesh sangat rentan terhadap badai petir. Namun tahun ini, badai petir yang melanda negara itu berlangsung cukup parah. Para ahli menduga hal ini dipicu oleh kenaikan suhu dan deforestasi.
Sekitar 90 orang telah tewas oleh sambaran petir sejak Maret lalu. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan total 51 orang sepanjang tahun 2015 lalu seperti dilaporkan oleh Voice of America (VoA).
Kepala badan penanggulangan bencana Bangladesh, Mohammad Riaz Ahmed kepada VoA mengaku prihatin oleh kenaikan jumlah kematian ini. Ia mengatakan badai akan terus berlanjut sampai akhir bulan ini. Badai tropis yang kuat secara teratur melanda Bangladesh menjelang dan selama musim hujan, yang berlangsung dari Juni sampai September.
Dikutip dari BBC, Sabtu (14/5/2016), korban terbaru adalah dua siswa yang tengah bermain sepakbola. Korban lainnya adalah seorang anak remaja yang tewas saat sedang mengumpulkan mangga.
Bangladesh sangat rentan terhadap badai petir. Namun tahun ini, badai petir yang melanda negara itu berlangsung cukup parah. Para ahli menduga hal ini dipicu oleh kenaikan suhu dan deforestasi.
Sekitar 90 orang telah tewas oleh sambaran petir sejak Maret lalu. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan total 51 orang sepanjang tahun 2015 lalu seperti dilaporkan oleh Voice of America (VoA).
Kepala badan penanggulangan bencana Bangladesh, Mohammad Riaz Ahmed kepada VoA mengaku prihatin oleh kenaikan jumlah kematian ini. Ia mengatakan badai akan terus berlanjut sampai akhir bulan ini. Badai tropis yang kuat secara teratur melanda Bangladesh menjelang dan selama musim hujan, yang berlangsung dari Juni sampai September.
(ian)