Obama Peringatkan Donald Trump: Pilpres AS Bukan Reality Show
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS); Barack Obama, memperingatkan Donald Trump bahwa ajang pemilihan presiden (pilpres) AS bukan reality show. Peringatan Obama ini muncul setelah dukungan untuk Trump meluas ketika Trump mengecam lawan-lawannya.
Komentar Obama muncul dalam briefing di Gedung Putih hari Jumat. Obama ditanya wartawan terkait kandidat calon presiden AS dari Partai Republik yang terus melenggang dengan banyak dukungan itu.
”Ini bukan hiburan,” kata Obama merujuk pada Trump yang memiliki latar belakang sebagai pebisnis hiburan di televisi.
“Ini bukan reality show. Ini adalah kontes untuk Presiden Amerika Serikat,” lanjut Obama, seperti dikutip Reuters, Sabtu (7/5/2016).
Beberapa pemimpin Pertai, termasuk Ketua DPR AS, Paul Ryan, telah mengungkapkan kekhawatirannya tentang Trump yang kini menjadi jagoan tunggal Partai Republik setelah beberapa kandidat capres lainnya mundur.
Mantan Gubernur Florida Jeb Bush, yang gagal bersaing dalam bursa capres AS dari Partai Republik, sudah menegaskan bahwa dia tidak akan memilih Trump.
”Donald Trump tidak menunjukkan temperamen untuk itu atau memiliki kekuatan karakter. Dia tidak ditampilkan untuk menghormati Konstitusi. Dan, dia bukan konservatif yang konsisten. Alasan ini semua, mengapa saya tidak dapat mendukung pencalonannya,” tulis Jeb Bush di halaman Facebook-nya.
Sentor AS Lindsey Graham dari South Carolina, yang juga gagal dalam persaingan bursa capres dari Partai Republik, menolak untuk mendukung Trump. Mitt Romney, politikus Republik yang memenangkan bursa capres AS dari Partai Republik pada tahun 2012, ikut-ikutan menolak mendukung Trump.
Komentar Obama muncul dalam briefing di Gedung Putih hari Jumat. Obama ditanya wartawan terkait kandidat calon presiden AS dari Partai Republik yang terus melenggang dengan banyak dukungan itu.
”Ini bukan hiburan,” kata Obama merujuk pada Trump yang memiliki latar belakang sebagai pebisnis hiburan di televisi.
“Ini bukan reality show. Ini adalah kontes untuk Presiden Amerika Serikat,” lanjut Obama, seperti dikutip Reuters, Sabtu (7/5/2016).
Beberapa pemimpin Pertai, termasuk Ketua DPR AS, Paul Ryan, telah mengungkapkan kekhawatirannya tentang Trump yang kini menjadi jagoan tunggal Partai Republik setelah beberapa kandidat capres lainnya mundur.
Mantan Gubernur Florida Jeb Bush, yang gagal bersaing dalam bursa capres AS dari Partai Republik, sudah menegaskan bahwa dia tidak akan memilih Trump.
”Donald Trump tidak menunjukkan temperamen untuk itu atau memiliki kekuatan karakter. Dia tidak ditampilkan untuk menghormati Konstitusi. Dan, dia bukan konservatif yang konsisten. Alasan ini semua, mengapa saya tidak dapat mendukung pencalonannya,” tulis Jeb Bush di halaman Facebook-nya.
Sentor AS Lindsey Graham dari South Carolina, yang juga gagal dalam persaingan bursa capres dari Partai Republik, menolak untuk mendukung Trump. Mitt Romney, politikus Republik yang memenangkan bursa capres AS dari Partai Republik pada tahun 2012, ikut-ikutan menolak mendukung Trump.
(mas)