Nigeria Hancurkan Pabrik Bom Boko Haram
A
A
A
ABUJA - Juru bicara militer Nigeria mengatakan, pihaknya telah menemukan dan menghancurkan pabrik pembuat bom milik kelompok ekstrimis Boko Haram di Negara bagian Borno.
Kolonel Sani Usman mengatakan, pabrik yang membuat perangkat peledak rakitan tersebut ditemukan pada hari Jumat lalu di, Ngala setelah tentara mendapat informasi yang dapat dipercaya tentang lokasi, seperti dikutip dari laman UPI, Rabu (4/5/2016).
Usman juga mengatakan, selain menghancurkan pabrik, tentara juga menewaskan empat teroris Boko Haram dan menemukan dua senapan AK-47, 29 butir amunisi dan 20 tabung gas dari berbagai ukuran.
Temuan pabrik pembuat bom Boko Haram di Ngala muncul setelah tentara menemukan sebuah lubang besar di mana Boko Haram membuang jasad korban serangan kelompok itu di Jada.
Lebih dari 20.000 orang telah tewas oleh Boko Haram dan 2,3 juta mengungsi sejak kelompok teroris ini mulai melakukan aksi kekerasan pada tahun 2009 untuk membentuk negara Islam di Nigeria.
Boko Haram telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2013. Pada 2015, kelompok teroris paling berbahaya di dunia ini berjanji setia kepada ISIS.
Kolonel Sani Usman mengatakan, pabrik yang membuat perangkat peledak rakitan tersebut ditemukan pada hari Jumat lalu di, Ngala setelah tentara mendapat informasi yang dapat dipercaya tentang lokasi, seperti dikutip dari laman UPI, Rabu (4/5/2016).
Usman juga mengatakan, selain menghancurkan pabrik, tentara juga menewaskan empat teroris Boko Haram dan menemukan dua senapan AK-47, 29 butir amunisi dan 20 tabung gas dari berbagai ukuran.
Temuan pabrik pembuat bom Boko Haram di Ngala muncul setelah tentara menemukan sebuah lubang besar di mana Boko Haram membuang jasad korban serangan kelompok itu di Jada.
Lebih dari 20.000 orang telah tewas oleh Boko Haram dan 2,3 juta mengungsi sejak kelompok teroris ini mulai melakukan aksi kekerasan pada tahun 2009 untuk membentuk negara Islam di Nigeria.
Boko Haram telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2013. Pada 2015, kelompok teroris paling berbahaya di dunia ini berjanji setia kepada ISIS.
(ian)