NATO Diminta Sebar 4 Batalyon Pasukan di Timur Eropa
A
A
A
STUTTGART - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Ashton Carter menyatakan, NATO harus menyebar 4 batalyon pasukan di negara-negara Eropa Timur. Hal itu tertuang dalam proposal terakhir yang diajukan AS kepada sekutunya untuk mencegah perilaku agresif Rusia.
Carter mengakui, pertemuan NATO termasuk membahas penyebaran 4 batalyon ke negara-negara Baltik dan Polandia. The Wall Street Journal melaporkan, kemungkinan dari total sekitar 4.000 pasukan yang disebar akan dibagi dua antara AS dan sekutunya.
"Itu adalah salah satu opsi yang sedang dibahas. Kami jelas terlibat dalam diskusi. Saya hanya tidak ingin memberitahu apa yang tengah berlangsung," kata Carter seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/5/2016).
Sebelumnya, negara-negara Baltik seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania telah meminta kehadiran pasukan yang lebih besar dari NATO. Ketiga negara yang bergabung dengan NATO pada tahun 2014 lalu itu merasa takut dengan ancaman Rusia pasca aneksasi Semenanjung Crimea dari Ukraina.
Para pejabat AS mengatakan, tujuan negara itu di Eropa adalah untuk meyakinkan sekutunya untuk melakukan kegiatan yang lebih luas untuk mencegah setiap langkah afgresif Rusia. AS sendiri telah meningkatkan anggarannya untuk pelatihan militer dan mengumumkan akan melakukan rotasi terus menerus brigade tempur lapis bajanya ke Eropa.
Carter mengakui, pertemuan NATO termasuk membahas penyebaran 4 batalyon ke negara-negara Baltik dan Polandia. The Wall Street Journal melaporkan, kemungkinan dari total sekitar 4.000 pasukan yang disebar akan dibagi dua antara AS dan sekutunya.
"Itu adalah salah satu opsi yang sedang dibahas. Kami jelas terlibat dalam diskusi. Saya hanya tidak ingin memberitahu apa yang tengah berlangsung," kata Carter seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/5/2016).
Sebelumnya, negara-negara Baltik seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania telah meminta kehadiran pasukan yang lebih besar dari NATO. Ketiga negara yang bergabung dengan NATO pada tahun 2014 lalu itu merasa takut dengan ancaman Rusia pasca aneksasi Semenanjung Crimea dari Ukraina.
Para pejabat AS mengatakan, tujuan negara itu di Eropa adalah untuk meyakinkan sekutunya untuk melakukan kegiatan yang lebih luas untuk mencegah setiap langkah afgresif Rusia. AS sendiri telah meningkatkan anggarannya untuk pelatihan militer dan mengumumkan akan melakukan rotasi terus menerus brigade tempur lapis bajanya ke Eropa.
(ian)