Pengakuan Operasi Senyap MNLF Bebaskan 10 WNI dari Abu Sayyaf

Selasa, 03 Mei 2016 - 07:56 WIB
Pengakuan Operasi Senyap...
Pengakuan Operasi Senyap MNLF Bebaskan 10 WNI dari Abu Sayyaf
A A A
ZAMBOANGA - Pembebasan sepuluh warga negara Indonesia (WNI) dari Abu Sayyaf diklaim Moro National Liberation Front (MNLF) di Filipina sebagai hasil operasi senyap yang melibatkan mereka. Bahkan, pendiri MILF Nur Misuari turun tangan langsung dalam operasi rahasia itu.


Ketua Dewan Komando Islam MNLF, Habib Mudjahab Hashim, mengatakan bahwa sejak krisis penyanderaan pecah pada 26 Maret 2016, Misuari dan komandannya telah bekerja untuk membebaskan orang-orang Indonesia.

Sepuluh WNI yakni; Peter Tonson, Julian Philip, Alvian Elvis Peti, Mahmud, Surian Syah, Surianto, Wawan Saputria, Bayu Oktavianto, Reynaldi dan Wendi Raknadian dibebaskan di luar rumah Gubernur Sulu; Abdusakur Tan II di Kota Jolo pada hari Minggu siang.

Mereka diculik dari kapal tunda pengirim batubara ke Filipina dari Kalimantan. Mereka diculik di perairan Sulu.


Hashim membenarkan adanya operasi senyap dalam pembebasan 10 WNI. Menurutnya, negosiasi MNLF dengan Abu Sayyaf diadakan secara sembunyi-sembunyi. Militer dan polisi membiarkan hal itu terjadi karena hal itu menjadi kesempatan besar bagi 10 sandera Indonesia untuk bebas dengan selamat.

Maas (Misuari) memimpin pembicaraan dengan unsur-unsur dari Abu Sayyaf,” katanya, seperti dikutip Inquirer, Selasa (3/5/2016).

Hashim mengatakan orang-orang Indonesia dibebaskan Abu Sayyaf semata-mata karena alasan kemanusiaan. Menurutnya, kalau pun ada uang yang terlibat dalam pembebasan, jumlahnya tidak ditentukan.

Sumber di Filipina menyatakan pembebasan 10 WNI ditebus sebesar 50 juta Peso, tapi otoritas Filipina dan Pemerintah Indonesia membantahnya.

Dari tempat yang dirahasiakan, 10 orang Indonesia itu seharusnya dibawa ke rumah Misuari di pegunungan Kota Indanan.


Tapi karena Misuari menghadapi tuduhan memerintahkan pengepungan Zamboanga tahun 2013, maka, kata Hashim, mereka memutuskan untuk membawa 10 WNI ke rumah Gubernur Sulu.

Kami berterima kasih kepada Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) untuk memberikan jalan, meskipun mereka sedang melakukan operasi melawan Abu Sayyaf. Kami juga berterima kasih kepada Gubernur (Sulu) untuk membuka rumah dan memberi makan orang-orang Indonesia,” ujar Hashim.
(mas)
Berita Terkait
Pelaku Bom Filipina...
Pelaku Bom Filipina Disebut WNI, Menlu: Masih Diselidiki
3 Alasan Timnas Indonesia...
3 Alasan Timnas Indonesia Tidak Boleh Kalah di Pertandingan Filipina vs Indonesia
Kemlu Selidiki Dua WNI...
Kemlu Selidiki Dua WNI Jadi Buron Kasus Terorisme di Filipina
Jelang Timnas Indonesia...
Jelang Timnas Indonesia vs Filipina, Bung Kus Sebut Moral Pemain Sudah Oke!
3 Pemain Filipina yang...
3 Pemain Filipina yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia
Michael Weiss Beberkan...
Michael Weiss Beberkan 2 Keuntungan Filipina Kalahkan Timnas Indonesia
Berita Terkini
7 Negara yang Siap Menampung...
7 Negara yang Siap Menampung Warga Gaza, Nomor 1 Paling Banyak
24 menit yang lalu
Terungkap Rencana Rahasia...
Terungkap Rencana Rahasia Perisai Rudal Canggih AS, Namanya Golden Dome
1 jam yang lalu
Trump Cabut Visa Lebih...
Trump Cabut Visa Lebih dari 1.000 Mahasiswa Asing di AS, Apa Alasannya?
1 jam yang lalu
Israel Bersiap Menyerang...
Israel Bersiap Menyerang dengan Bom Canggih, Seberapa Kuat Pertahanan Udara Iran?
1 jam yang lalu
AS Bombardir Pelabuhan...
AS Bombardir Pelabuhan Bahan Bakar Yaman yang Dikuasai Houthi, 38 Orang Tewas
2 jam yang lalu
Spesifikasi Taurus,...
Spesifikasi Taurus, Rudal Canggih Jerman yang Bakal Dikerahkan ke Ukraina untuk Melawan Rusia
2 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved