Lokasi 4 WNI yang Disandera Abu Sayyaf Terlacak, RI Ogah Tebus
A
A
A
JAKARTA - Lokasi empat warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf sudah terlacak. Pemerintah Indonesia menegaskan tidak akan membayar uang tebusan dan gunakan semua opsi untuk membebaskan mereka.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia; Retno Lestari Priansari Marsudi, hari Senin (2/5/2016). Menurutnya, Pemerintah Indonesia sudah mengetahui lokasi dimana empat WNI itu disandera, dan lokasi saat ini terus dipantau.
”Pemerintah menggunakan seluruh opsi untuk membebaskan empat WNI. Pemerintah tidak akan membayar tebusan pada penyandera. Lokasi empat WNI itu terpantau dari waktu ke waktu,” kata Menlu Retno.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, empat WNI menjadi korban penculikan saat kapal yang mereka tumpangi dibajak oleh kelompok bersenjata di wilayah perairan Filipina dan Malaysia pada pertengahan April lalu.
Keempat WNI itu merupakan anak buah kapal Tunda TB Henry dan anak buah kapal Tongkang Cristi. Kapal itu dibajak saat dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan.
”Kapal tersebut membawa 10 orang Anak Buah Kapal (ABK) WNI. Dalam peristiwa tersebut satu ABK tertembak, lima selamat dan empat diculik,” kata Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam sebuah pernyataan saat itu.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia; Retno Lestari Priansari Marsudi, hari Senin (2/5/2016). Menurutnya, Pemerintah Indonesia sudah mengetahui lokasi dimana empat WNI itu disandera, dan lokasi saat ini terus dipantau.
”Pemerintah menggunakan seluruh opsi untuk membebaskan empat WNI. Pemerintah tidak akan membayar tebusan pada penyandera. Lokasi empat WNI itu terpantau dari waktu ke waktu,” kata Menlu Retno.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, empat WNI menjadi korban penculikan saat kapal yang mereka tumpangi dibajak oleh kelompok bersenjata di wilayah perairan Filipina dan Malaysia pada pertengahan April lalu.
Keempat WNI itu merupakan anak buah kapal Tunda TB Henry dan anak buah kapal Tongkang Cristi. Kapal itu dibajak saat dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan.
”Kapal tersebut membawa 10 orang Anak Buah Kapal (ABK) WNI. Dalam peristiwa tersebut satu ABK tertembak, lima selamat dan empat diculik,” kata Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam sebuah pernyataan saat itu.
(mas)