Korut Bikin Miniatur Istana Presiden Korsel untuk Latihan Perang
A
A
A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) menyatakan, negara tetangga mereka, Korea Utara (Korut), telah membangun miniatur istana kepresidenan Korsel di sebuah lapangan tembak. Miniatur berukuran setengah dari Istana Presiden Korsel itu dijadikan properti persiapan latihan perang.
Seorang pejabat dari staf gabungn Korsel, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa informasi itu datang dari analisis citra satelit, seperti dikutip dari laman ABC News, Rabu (27/4/2016).
Kabar ini muncul jelang kongres partai berkuasa di Korut yang akan dihelat bulan depan. Diktator muda Korut, Kim Jong-un diperkirakan akan menggoyang elit politik dan mengumumkan tujuan utama negara itu dalam upaya untuk lebih mengkonsolidasikan kekuasaannya.
Korut dalam beberapa pekan terakhir telah berulang kali mengancam akan menyerang istana kepresidenan dan gedung-gedung pemerintah di Seoul. Ancaman ini dilayangkan di tengah latihan militer bersama tahunan antara Korsel dengan Amerika Serikat (AS). Ancaman itu juga datang pasca dijatuhkannya sanksi kepada Korut, sebagai akibat uji coba nuklir dan peluncuran rudal.
Meski begitu, diyakini jika Korut tidak akan melakukan serangan awal dalam skala besar terhadap Korsel. Langkah seperti itu akan berisiko untuk menjatuhkan pemerintah otoriter Jong-un, jika mendapat respon militer dari AS dan Korsel.
Seorang pejabat dari staf gabungn Korsel, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa informasi itu datang dari analisis citra satelit, seperti dikutip dari laman ABC News, Rabu (27/4/2016).
Kabar ini muncul jelang kongres partai berkuasa di Korut yang akan dihelat bulan depan. Diktator muda Korut, Kim Jong-un diperkirakan akan menggoyang elit politik dan mengumumkan tujuan utama negara itu dalam upaya untuk lebih mengkonsolidasikan kekuasaannya.
Korut dalam beberapa pekan terakhir telah berulang kali mengancam akan menyerang istana kepresidenan dan gedung-gedung pemerintah di Seoul. Ancaman ini dilayangkan di tengah latihan militer bersama tahunan antara Korsel dengan Amerika Serikat (AS). Ancaman itu juga datang pasca dijatuhkannya sanksi kepada Korut, sebagai akibat uji coba nuklir dan peluncuran rudal.
Meski begitu, diyakini jika Korut tidak akan melakukan serangan awal dalam skala besar terhadap Korsel. Langkah seperti itu akan berisiko untuk menjatuhkan pemerintah otoriter Jong-un, jika mendapat respon militer dari AS dan Korsel.
(ian)