Diancam Dihancurkan Obama, Korut Siapkan Uji Nuklir Kelima

Rabu, 27 April 2016 - 08:51 WIB
Diancam Dihancurkan...
Diancam Dihancurkan Obama, Korut Siapkan Uji Nuklir Kelima
A A A
PYONGYANG - Rezim Korea Utara (Korut) dilaporkan sedang menyiapkan uji coba senjata nuklir untuk kelima kalinya setelah Presiden Amerika Serikat (AS) mengancam menghancurkan Korut dengan senjata Pentagon.

Selain menyiapkan uji coba senjata nuklir untuk kelima kalinya, Korut di bawah kepemimpinan diktator muda Kim Jong-un, juga berencana untuk meluncurkan rudal balistik dengan jangkauan 3.000 km (1.800 mil).


Korut memberikan sinyal untuk mempersiapkan peluncuran rudal balistik jarak menengah Musudan. Rudal ini diklaim bisa mencapai Jepang dan wilayah AS di Guam. Rudal Musudan pernah diuji cobaawal April lalu. Negara ini juga telah meluncurkan rudal dari kapal selam.


Uji coba senjata nuklir Korut untuk kelima kalinya diyakini berlangsung bertepatan dengan Kongres Partai Buruh pada awal Mei 2016.


Militer Korut telah meningkatkan aktivitasnya bertepatan dengan latihan perang gabungan AS dan Korea Selatan yang berakhir pekan ini. Korut percaya latihan perang dua negara itu merupakan persiapan untuk invasi terhadap Pyongyang.


Pengejaran lebih lanjut tentang kebijakan AS yang bermusuhan, ancaman nuklir dan pemerasan terhadap DPRK hanya akan membuat jalan terakhir yang drastis dalam memperkuat kemampuan serangan nuklir,” tulis kantor berita pemerintah Korut, KCNA, yang dilansir Rabu (27/4/2016), yang menjadi isyarat persiapan uji coba senjata nuklir Korut.


Presiden Barack Obama sebelumnya mengatakan bahwa dia khawatir tentang rezim Korut yang telah berulang kali mengancam akan menyerang AS dan sekutu-sekutunya. Kita bisa, jelas, menghancurkan Korea Utara dengan persenjataan kami, kata Obama kepada CBS.

Tapi selain dari dampak kemanusiaan, mereka berada tepat di sebelah sekutu penting kami, Korea (Selatan),” lanjut Obama.


AS juga sedang mempertimbangkan penyebaran sistem pertahanan anti-rudal terbaru, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), untuk melindungi sekutunya, Korea Selatan. Namun sistem anti-rudal itu diprotes China karena dianggap membahayakan negara-negara Asia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8557 seconds (0.1#10.140)