Penyanderaan dan Pembunuhan Abu Sayyaf dari Masa ke Masa

Selasa, 26 April 2016 - 12:56 WIB
Penyanderaan dan Pembunuhan Abu Sayyaf dari Masa ke Masa
Penyanderaan dan Pembunuhan Abu Sayyaf dari Masa ke Masa
A A A
JAKARTA - Abu Sayyaf, kelompok militan bersenjata di Filipina telah jadi sorotan dunia setelah memenggal sandera asal Kanada, John Ridsel. Kelompok ini juga diduga menyandera sejumlah warga dari beberapa negara, termasuk Indonesia.

Catatan Sindonews, kelompok Abu Sayyaf dibentuk sekitar tahun 1990-an. Semula kelompok ini merupakan kelompok separatis kecil yang ingin memerdekakan wilayah di Filipina selatan, namun mendapat perlawanan dari militer Manila.

Public Safety Canada (Keamanan Publik Kanada) menyebut kelompok Abu Sayyaf telah memiliki hubungan dengan Al-Qaeda dan Jemaah Islamiyah. Abu Sayyaf bahkan disebut-sebut pernah menerima aliran dana dari Al-Qaeda yang didirikan Osama bin Laden.

Abu Sayyaf tercatat sudah melakukan penyanderaan, pemenggalan hingga pengeboman dari masa ke masa. Berikut catatan ulah Abu Sayyaf;

Maret 2002
Kelompok Abu Sayyaf menyandera dua misinoaris asal Amerika Serikat, Martin dan Gracia Burnham.

Februari 2004
Abu Sayyaf mengaku bertanggung jawab atas pengeboman sebuah kapal feri penumpang yang menewaskan lebih dari 100 orang. Ini merupakan serangan teror terbesar dalam sejarah Filipina.

Desember 2011
Warga Australia; Warren Richard Rodwell diculik dari kediamannya di Ipil, Mindanao dan disandera untuk tebusan hingga tahun 2013. Pelakunya diduga kelompok Abu Sayyaf.

Februari 2012
Warga Swiss dan Belanda diculik di dekat Kepulauan Tawi-Tawi oleh kelompok yang diduga Abu Sayyaf.


Juli 2014
Kelompok yang diduga Abu Sayyaf menewaskan sedikitnya 21 warga Muslim saat merayakan akhir Ramadan di Pulau Jolo. Aksi itu dilaporkan sebagai balasan atas dukungan mereka terhadap proses perdamaian dengan Pemerintah Filipina.


April 2014
Kelompok yang diduga Abu Sayyaf menculik dua warga Jerman dari kapal pesiar mereka di Provinsi Palawan barat. Kelompok itu mengancam akan membunuh mereka jika uang tebusan tidak dibayar. Mereka ditahan selama enam bulan.


Mei 2015
Sebuah kapal penjaga pantai dan kru diculik dan kapten kapal ditemukan tewas dipenggal. Pelaku diduga kelompok Abu Sayyaf.

November 2015
Kelompok Abu Sayyaf memenggal Bernard Then, seorang pengusaha Malaysia yang diculik dari sebuah restoran seafood di Malaysia.


Maret dan April 2016
Kelompok yang diduga Abu Sayyaf membajak kapal dan menyendera total 14 warga Indonesia dan empat warga Malaysia. Hingga kini, mereka belum dibebaskan.

April 2016
Kelompok Abu Sayyaf menyergap kelompok tentara Filipina hingga akhirnya terlibat pertempuran sengit selama 10 jam. Sebanyak 18 tentara Filipina tewas, sedangkan dari kubu Abu Sayyaf lima militan tewas.

April 2016
Kelompok Abu Sayyaf memenggal sandera asal Kanada, John Ridsel, 68. Setelah mengeksekusi Ridsel, Abu Sayyaf masih menyandera tiga orang lainnya yakni, Kjartan Sekkingstad (warga Norwegia), Robert Hall, 50 (warga Kanada), dan Marites Flor (warga Filipina). Kelompok ini minta uang tebusan masing-masing sandera 300 juta peso.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5880 seconds (0.1#10.140)