Hamas Sebut Konferensi Perdamaian Prancis Buang-buang Waktu
A
A
A
GAZA - Hamas mengatakan, konferensi perdamaian yang diinisiasi Prancis untuk membantu menyelesaikan konflik Israel dan Palestina hanyalah buang-buang waktu. Konferensi ini rencananya digelar pada tanggal 30 Mei mendatang.
"Kami menganggap itu buang-buang waktu dan itu merupakan layanan gratis untuk pemerintah Israel yang terus melakukan pelanggaran terhadap warga Palestina," kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri.
"Saya juga memperingatkan kepada pemerintah Palestina untuk tidak menyetujui kesepakatan yang akan merugikan Palestina dan kepentingan nasional mereka," sambungnya, seperti dilansir AA pada Minggu (24/4).
Sikap yang ditujukan Hamas ini sendiri bertentangan dengan sikap yang ditujukan pemerintah otoritas Palestina. Beberapa waktu lalu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan sangat mendukung konferensi tersebut.
Ide mengenai adanya konferensi ini pertama kali diutarakan oleh mantan Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius. Fabius menuturkan, sebagai salah satu anggota Dewan Keamanan PBB, Prancis memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah Palestina.
Fabius kala itu bahkan sempat melemparkan ancaman kepada Israel, jika konferensi ini masih tidak berhasil mendamaikan keduanya karena sikap keras kepala Israel, maka Prancis akan langsung mengakui kedaulatan Palestina.
"Kami menganggap itu buang-buang waktu dan itu merupakan layanan gratis untuk pemerintah Israel yang terus melakukan pelanggaran terhadap warga Palestina," kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri.
"Saya juga memperingatkan kepada pemerintah Palestina untuk tidak menyetujui kesepakatan yang akan merugikan Palestina dan kepentingan nasional mereka," sambungnya, seperti dilansir AA pada Minggu (24/4).
Sikap yang ditujukan Hamas ini sendiri bertentangan dengan sikap yang ditujukan pemerintah otoritas Palestina. Beberapa waktu lalu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan sangat mendukung konferensi tersebut.
Ide mengenai adanya konferensi ini pertama kali diutarakan oleh mantan Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius. Fabius menuturkan, sebagai salah satu anggota Dewan Keamanan PBB, Prancis memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah Palestina.
Fabius kala itu bahkan sempat melemparkan ancaman kepada Israel, jika konferensi ini masih tidak berhasil mendamaikan keduanya karena sikap keras kepala Israel, maka Prancis akan langsung mengakui kedaulatan Palestina.
(esn)