AS Mengaku Sering Ajak Korut Berdamai
A
A
A
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) memberikan respon atas pernyataan yang dibuat Menteri Luar Negeri Korea Utara (Korut), Ri Su-yong, soal pengembangan nuklir Korut. AS menyebut mereka telah beberapa kali mengajak Korut berdamai, tapi selalu ditolak oleh negara komunis itu.
Su-yong mengatakan, AS harus disalahkan untuk program nuklir kontroversial Korut. Rezim Pyongyang merasa kebijakan bermusuhan AS telah membuat Korut dalam bahaya. Dirinya mengatakan, Korut sudah mencoba berdialog dan melakukan upaya melalui hukum internasional, tapi semuanya berjalan sia-sia.
"Kami telah beberapa kali menyampaikan bahwa kami siap untuk berdialog, tapi sayangnya Korut selalu menolak ajakan kami," ucap wakil Menteri Luar Negeri AS, Antony J. Blinken saat melakukan pertemuan dengan sejumlah media di Jakarta pada Jumat (22/4).
"Jika mereka membutuhkan bukti akan keinginan kami untuk melakukan dialog dengan negara, bahkan dengan negara yang memiliki banyak sekali perbedaan dengan kami, mereka bisa melihat kesepakatan yang kami capai dengan Iran soal program nuklir," sambungnya.
Dirinya menuturkan, Korut harusnya berkaca pada Iran. Dan, jika bukti itu belum cukup, masih ada bukti lain yang memperlihatkan bahwa AS sangat terbuka untuk melakukan negosiasi. Salah satu contoh besar lainnya menurut Blinken adalah perbaikan hubungan diplomatik dengan Kuba.
Su-yong mengatakan, AS harus disalahkan untuk program nuklir kontroversial Korut. Rezim Pyongyang merasa kebijakan bermusuhan AS telah membuat Korut dalam bahaya. Dirinya mengatakan, Korut sudah mencoba berdialog dan melakukan upaya melalui hukum internasional, tapi semuanya berjalan sia-sia.
"Kami telah beberapa kali menyampaikan bahwa kami siap untuk berdialog, tapi sayangnya Korut selalu menolak ajakan kami," ucap wakil Menteri Luar Negeri AS, Antony J. Blinken saat melakukan pertemuan dengan sejumlah media di Jakarta pada Jumat (22/4).
"Jika mereka membutuhkan bukti akan keinginan kami untuk melakukan dialog dengan negara, bahkan dengan negara yang memiliki banyak sekali perbedaan dengan kami, mereka bisa melihat kesepakatan yang kami capai dengan Iran soal program nuklir," sambungnya.
Dirinya menuturkan, Korut harusnya berkaca pada Iran. Dan, jika bukti itu belum cukup, masih ada bukti lain yang memperlihatkan bahwa AS sangat terbuka untuk melakukan negosiasi. Salah satu contoh besar lainnya menurut Blinken adalah perbaikan hubungan diplomatik dengan Kuba.
(esn)