Prancis Siap Berikan Bantuan pada Militer Libanon
A
A
A
BEIRUT - Presiden Prancis Francois Hollande menuturkan, pihaknya siap memberikan bantuan kepada militer Libanon, dan menyerukan agar segera diselesaikan masalah politik yang berlarut-larut di Libanon, dengan melakukan pemilihan Presiden baru secepatnya. Hal itu disampaikan Hollande kala melakukan kunjungan ke ibukota Libanon, Beirut.
"Kita akan bekerja untuk memberikan bantuan guna memperkuat kapasitas militer Libanon secepatnya, khususnya terkait dengan upaya melawan terorisme dan juga menghadapi ancaman lain," kata Hollande seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (17/4).
"Menteri Pertahanan Prancis, yang turut berpartisipasi dalam kunjungan ini juga akan memberikan bantuan material yang mampu memastikan keamanan Libanon," sambungnya tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Militer Libanon sendiri sebelumnya sudah mendapatkan bantuan dari pihak Amerika Serikat dan juga Inggris. Dimana, militer Libanon memang tengah membutuhkan bantuan dari banyak pihak setelah Arab Saudi, sebagai donatur terbesar mereka mencabut bantuan, dengan alasan sudah terlalu besarnya pengaruh Hizbullah di Libanon.
Libanon merupakan salah satu negara yang rawan terkena ancaman langsung dari ISIS. Pasalnya, mereka saat ini berbagi wilayah perbatasan yang cukup panjang dengan Suriah. Pertempuran antara pasukan Libanon atau Hizbullah dengan ISIS beberapa kali terjadi di wilayah perbatasan.
"Kita akan bekerja untuk memberikan bantuan guna memperkuat kapasitas militer Libanon secepatnya, khususnya terkait dengan upaya melawan terorisme dan juga menghadapi ancaman lain," kata Hollande seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (17/4).
"Menteri Pertahanan Prancis, yang turut berpartisipasi dalam kunjungan ini juga akan memberikan bantuan material yang mampu memastikan keamanan Libanon," sambungnya tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Militer Libanon sendiri sebelumnya sudah mendapatkan bantuan dari pihak Amerika Serikat dan juga Inggris. Dimana, militer Libanon memang tengah membutuhkan bantuan dari banyak pihak setelah Arab Saudi, sebagai donatur terbesar mereka mencabut bantuan, dengan alasan sudah terlalu besarnya pengaruh Hizbullah di Libanon.
Libanon merupakan salah satu negara yang rawan terkena ancaman langsung dari ISIS. Pasalnya, mereka saat ini berbagi wilayah perbatasan yang cukup panjang dengan Suriah. Pertempuran antara pasukan Libanon atau Hizbullah dengan ISIS beberapa kali terjadi di wilayah perbatasan.
(esn)