Dikiritik Sanders Soal Suriah dan Libya, Hillary Justru Salahkan Obama
A
A
A
WASHINGTON - Bakal calon Presiden Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton menyalahkan Presiden AS Barack Obama atas apa yang terjadi di Suriah dan Libya. Sikap Hillary ini merupakan respon atas kritik yang disampaikan oleh saingannya, yakni Bernie Sanders.
Sanders menyebut Hillary sebagai ujung tombak kebijakan luar negeri AS, termasuk di dalamnya kebijakan yang membuat Suriah dan Libya tidak stabil. Hillary menyebut, walaupun dia yang membuat kebijakan tersebut, tapi yang memutuskan apakah kebijakan itu dilaksanakan atau tidak adalah Obama.
"Itu semua keputusan Presiden. Apakah saya harus menjalankan tugas saya? Apakah berbicara dengan semua orang yang harus saya ajak bicara? Apakah saya datang ke setiap ibukota negara, dan melaporkan hal itu kepada Presiden? Ya, saya melakukannya karena itulah tugas Menteri Luar Negeri," kata Hillary.
"Tetapi pada akhir hari, itu adalah keputusan Presiden untuk menggunakan kekuatan militer Amerika dengan cara apapun, dan Presiden membuat keputusan itu dan, ya, kami tidak mencoba tanpa hasil karena obstruksi Libya, tapi kami mencoba dan kami akan terus mencoba untuk membantu rakyat Libya," sambungnya, seperti dilansir Politico pada Jumay (15/4).
Dirinya menambahkan, bahwa semua orang yang bekerja di sekeliling Obama, termasuk dirinya dahulu, memiliki tugas untuk menyiapkan sejumlah rekomendasi bagi Obama mengenai apapun. "Kemudian Presiden membuat keputusan berdasarkan rekomendasi tersebut," imbuhnya.
Sanders menyebut Hillary sebagai ujung tombak kebijakan luar negeri AS, termasuk di dalamnya kebijakan yang membuat Suriah dan Libya tidak stabil. Hillary menyebut, walaupun dia yang membuat kebijakan tersebut, tapi yang memutuskan apakah kebijakan itu dilaksanakan atau tidak adalah Obama.
"Itu semua keputusan Presiden. Apakah saya harus menjalankan tugas saya? Apakah berbicara dengan semua orang yang harus saya ajak bicara? Apakah saya datang ke setiap ibukota negara, dan melaporkan hal itu kepada Presiden? Ya, saya melakukannya karena itulah tugas Menteri Luar Negeri," kata Hillary.
"Tetapi pada akhir hari, itu adalah keputusan Presiden untuk menggunakan kekuatan militer Amerika dengan cara apapun, dan Presiden membuat keputusan itu dan, ya, kami tidak mencoba tanpa hasil karena obstruksi Libya, tapi kami mencoba dan kami akan terus mencoba untuk membantu rakyat Libya," sambungnya, seperti dilansir Politico pada Jumay (15/4).
Dirinya menambahkan, bahwa semua orang yang bekerja di sekeliling Obama, termasuk dirinya dahulu, memiliki tugas untuk menyiapkan sejumlah rekomendasi bagi Obama mengenai apapun. "Kemudian Presiden membuat keputusan berdasarkan rekomendasi tersebut," imbuhnya.
(esn)