Negara-negara Islam Bersatu Bentuk Interpol Islam Anti-Teror

Jum'at, 15 April 2016 - 14:13 WIB
Negara-negara Islam Bersatu Bentuk Interpol Islam Anti-Teror
Negara-negara Islam Bersatu Bentuk Interpol Islam Anti-Teror
A A A
ISTANBUL - Negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI membentuk "Interpol Islam" untuk melawan terorisme. Markas atau basis "Interpol Islam" ini berada di Istanbul, Turki.

Presiden Turki, Tayyip Erdogan, telah mengumumkan pembentukan Kepolisian Internasional (Interpol) Islam itu, pada Jumat (15/4/2016). Pengumuman Erdogan ini menjadi upaya Turki menyatukan dunia Islam dalam perang melawan terorisme.

Pada kesempatan yang sama, Ankara juga menyerukan "pembebasan” tanah Islam dari “pendudukan”. Seruan ini mengacu pada wilayah Palestina yang diduduki atau dijajah Israel.

Menurut Erdogan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah menerima proposal untuk menciptakan sebuah pusat polisi multinasional yang berbasis di Istanbul untuk pertempuran terorisme internasional. Struktur baru ini akan dinamakan Pusat Kerjasama dan Koordinasi Polisi OKI.

”Ini akan sangat membantu untuk membentuk struktur antara negara-negara anggota yang akan memperkuat dan melembagakan kerjasama dalam melawan teror dan kejahatan lainnya,” kata Erdogan dalam pidato di KTT OKI selama dua hari. KTT ini dihadiri lebih dari 30 kepala negara dari negara-negara Islam.

Tujuannya, menurut Erdogan, adalah untuk melawan kelompok Islamic State (ISIS) di Irak, Suriah dan Libya, kemudian Boko Haram dan Al Shabaab di Afrika.”Sebagai organisasi teror yang menindas dan merugikan semua Muslim,” ujar Erdogan.

Interpol Islam Anti-Teror ini akan memainkan peran utama dalam menyatukan sekitar 1,7 miliar Muslim di bawah komando Ankara untuk melawan terorisme. Erdogan mendesak para delegasi OKI untuk mengatasi perbedaan internal dalam Islam.

”Saya percaya tantangan terbesar yang kita butuhkan untuk mengatasi ini adalah sektarianisme. Agama saya bukan Sunni, Syiah. Agama saya adalah Islam,” ucapnya, seperti dikutip Daily Sabah.

“Kita harus bersatu. Keluar dari konflik, tirani, (karena) hanya Muslim (yang akhirnya) menderita,” lanjut Erdogan.

Sebelum terbentuknya Interpol Islam, negara-negara Islam telah membentuk Koalisi Islam Anti-Teror dengan markas di Riyadh dan dipimpin Arab Saudi. Namun, Indonesia sebagai negara anggota OKI tidak ikut bergabung dalam koalisi itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6384 seconds (0.1#10.140)
pixels