Migran Ditangkap di Wina karena Paksa Gadis 13 Tahun Bercinta
A
A
A
WINA - Seorang migran asal Afghanistan ditangkap atas tuduhan memaksa gadis 13 tahun melakukan hubungan seksual di Wina, Austria. Migran pria itu dituduh melakukan serangan seksual selama tiga bulan.
Tersangka yang berumur 20-an tahun memikat korban yang berstatus sebagai pelajar itu melalui media sosial.
Menurut laporan kepolisian Wina, tersangka yang semula tinggal di sebuah rumah sakit jiwa di Hollabrunn, menggunakan smartphone untuk mendapatkan kontak dengan gadis remaja itu.
Keduanya bertukar beberapa pesan secara online sebelum bertemu di daerah hutan untuk pertama kalinya. Tersangka diduga mengancam korban secara lisan hingga akhirnya korban tak berdaya untuk melakukan tindakan asusila dengannya.
Tindakan tersangka itu telah berulang kali hingga tiga bulan. Lantaran takut dengan ancaman tersangka, gadis yang identitasnya dilindungi polisi itu tutup mulut sampai akhirnya orangtuanya mengetahui apa yang dialami putrinya.
Kepolisian Wina menyatakan, tersangka kini telah ditahan.”Tersangka tidak menggunakan kekerasan, tapi dia mengancam korban dan membuatnya takut atas apa yang dia (tersangka) lakukan,” kata pihak kepolisian Wina, melalui seorang juru bicara, seperti dikutip IB Times, Minggu (10/4/2016).
Ini adalah insiden terbaru di mana migran telah ditangkap setelah dituduh melakukan serangan seksual mengejutkan terhadap perempuan dan anak-anak di Eropa. Pada bulan Maret, dua imigran Afghanistan ditangkap karena diduga melakukan penyerangan seksual terhadap dua gadis muda di sebuah kolam renang umum di Jerman utara.
Di Freiburg, Jerman barat daya, seorang wanita juga melaporkan diserang pencari suaka di toilet. Pada 2 Desember 2015 lalu, migran asal Irak di Wina juga mengaku memperkosa anak berusia a10 tahun di sebuah bilik kolam renang di Resienbad.
Tersangka yang berumur 20-an tahun memikat korban yang berstatus sebagai pelajar itu melalui media sosial.
Menurut laporan kepolisian Wina, tersangka yang semula tinggal di sebuah rumah sakit jiwa di Hollabrunn, menggunakan smartphone untuk mendapatkan kontak dengan gadis remaja itu.
Keduanya bertukar beberapa pesan secara online sebelum bertemu di daerah hutan untuk pertama kalinya. Tersangka diduga mengancam korban secara lisan hingga akhirnya korban tak berdaya untuk melakukan tindakan asusila dengannya.
Tindakan tersangka itu telah berulang kali hingga tiga bulan. Lantaran takut dengan ancaman tersangka, gadis yang identitasnya dilindungi polisi itu tutup mulut sampai akhirnya orangtuanya mengetahui apa yang dialami putrinya.
Kepolisian Wina menyatakan, tersangka kini telah ditahan.”Tersangka tidak menggunakan kekerasan, tapi dia mengancam korban dan membuatnya takut atas apa yang dia (tersangka) lakukan,” kata pihak kepolisian Wina, melalui seorang juru bicara, seperti dikutip IB Times, Minggu (10/4/2016).
Ini adalah insiden terbaru di mana migran telah ditangkap setelah dituduh melakukan serangan seksual mengejutkan terhadap perempuan dan anak-anak di Eropa. Pada bulan Maret, dua imigran Afghanistan ditangkap karena diduga melakukan penyerangan seksual terhadap dua gadis muda di sebuah kolam renang umum di Jerman utara.
Di Freiburg, Jerman barat daya, seorang wanita juga melaporkan diserang pencari suaka di toilet. Pada 2 Desember 2015 lalu, migran asal Irak di Wina juga mengaku memperkosa anak berusia a10 tahun di sebuah bilik kolam renang di Resienbad.
(mas)