Abu Sayyaf Sandera 15 Warga Asing Termasuk 10 WNI, Ini Daftarnya
A
A
A
MANILA - Sebanyak 15 warga negara asing, termasuk sepuluh warga negara Indonesia (WNI) saat ini berada di tangan kelompok Abu Sayyaf. Demikian konfirmasi pihak Angkatan Bersenjata Filipina (AFP).
Juru bicara AFP, Jenderal Restituto Padilla dan Kolonel Benjamin Hao, kepada CNN Filipina, merinci daftar 15 warga asing, termasuk 10 WNI yang berada di tangan kelompok Abu Sayyaf. Mereka antara lain;
Satu warga Belanda: Ewold Hurn.
Satu Warga Italia: Rolando del Torchio.
Dua Warga Kanada: John Ridsdel dan Robert Hall.
Satu warga Norwegia: Kjartan Sekkingstad.
Sepuluh Warga Indonesia: Peter Tonsen Barahama, Julian Philip, Alvian Elvis Peti, Mahmud, Surian Syah, Surianto, Wawan Saputra, Bayu Octavianto, Reynaldi dan Wendi Rahadian.
Abu Sayyaf telah mengancam akan mengeksekusi dua warga Kanada; John Ridsdel dan Robert Hall, serta warga Norwegia; Kjartan Sekkingstad, pada Jumat (8/4/2016), jika tuntutan kelompok itu tidak dipenuhi.
Ketiga warga asing muncul dalam sebuah video yang beredar pada bulan Maret. Mereka memohon kepada pemerintah mereka untuk membayar tebusan dalam batas waktu satu bulan yang ditetapkan oleh penculik mereka.
Sindonews belum bisa memverifikasi keaslian video itu secara independen.
Padilla mengatakan uang tebusan adalah "motivasi utama" untuk penculikan. Dalam video November 2015, Ridsdel mengatakan bahwa militan menuntut 1 miliar peso (USD 21 juta) untuk masing-masing korban penculikan.
AFP telah meyakinkan masyarakat bahwa keselamatan sandera jadi pertimbangan utama mereka.
”Fokus operasi militer terus di kawasan kelompok penculik. Belum ada jeda dalam kegiatan ini dan pertimbangan primordial kami adalah keselamatan korban penculikan,”kata Padilla kepada CNN Philippines.
Juru bicara AFP, Jenderal Restituto Padilla dan Kolonel Benjamin Hao, kepada CNN Filipina, merinci daftar 15 warga asing, termasuk 10 WNI yang berada di tangan kelompok Abu Sayyaf. Mereka antara lain;
Satu warga Belanda: Ewold Hurn.
Satu Warga Italia: Rolando del Torchio.
Dua Warga Kanada: John Ridsdel dan Robert Hall.
Satu warga Norwegia: Kjartan Sekkingstad.
Sepuluh Warga Indonesia: Peter Tonsen Barahama, Julian Philip, Alvian Elvis Peti, Mahmud, Surian Syah, Surianto, Wawan Saputra, Bayu Octavianto, Reynaldi dan Wendi Rahadian.
Abu Sayyaf telah mengancam akan mengeksekusi dua warga Kanada; John Ridsdel dan Robert Hall, serta warga Norwegia; Kjartan Sekkingstad, pada Jumat (8/4/2016), jika tuntutan kelompok itu tidak dipenuhi.
Ketiga warga asing muncul dalam sebuah video yang beredar pada bulan Maret. Mereka memohon kepada pemerintah mereka untuk membayar tebusan dalam batas waktu satu bulan yang ditetapkan oleh penculik mereka.
Sindonews belum bisa memverifikasi keaslian video itu secara independen.
Padilla mengatakan uang tebusan adalah "motivasi utama" untuk penculikan. Dalam video November 2015, Ridsdel mengatakan bahwa militan menuntut 1 miliar peso (USD 21 juta) untuk masing-masing korban penculikan.
AFP telah meyakinkan masyarakat bahwa keselamatan sandera jadi pertimbangan utama mereka.
”Fokus operasi militer terus di kawasan kelompok penculik. Belum ada jeda dalam kegiatan ini dan pertimbangan primordial kami adalah keselamatan korban penculikan,”kata Padilla kepada CNN Philippines.
(mas)