Kisah Rumah Horor di AS Berisi Budak Seks dengan Leher Dirantai
A
A
A
DETROIT - Petugas polisi menemukan seorang wanita muda yang dijadikan budak seks di sebuah rumah di Detroit, Amerika Serikat (AS). Wanita itu ditemukan dengan kondisi leher dirantai dan digembok di tiang stripper di rumah yang oleh polisi disebut sebagai “rumah horor”.
Dari luar, rumah tua dengan dua lantai di pinggiran Kota Detroit tampak biasa-biasa saja. Kebun dan propertinya tampak rapi terawat yang menjadi ciri khas rumah keluarga Amerika.
Namun, ketika para polisi masuk ke dalamnya, mereka terkejut setelah menemukan seorang wanita berusia 25 tahun dirantai lehernya di sebuah tiang stripper.
Para polisi itu semula datang ke rumah tua itu untuk berbicara dengan Ryon Travis, 32, terkait laporan penipuan dan pencurian.
Setelah wanita itu dibebaskan, dia mengatakan kepada tim penyelamat bahwa dia telah dikurung selama berminggu-minggu. Menurut wanita itu, apa yang dia alami adalah hukuman dari Travis, karena dia mencoba untuk melarikan diri dari rumah tempat dia ditahan sebagai “budak seks”.
Polisi, seperti laporanWashington Post, Jumat (8/4/2016), menuduh Travis, terlibat perdagangan seks dengan kekerasan, penipuan, pemaksaan, dan memproduksi pornografi anak. Namun, Travis mengaku tidak bersalah.
Wanita 25 tahun itu ternyata bukan satu-satunya orang yang dijadikan budak seks di rumah Travis. Ada tiga wanita lainnya di rumah itu yang oleh Travis disebut sebagai “istri”.
Pihak jaksa menuduh Travis menyalahgunakan wanita seperti budak yang diiklankan secara online untuk keuntungan.
“Dia mengatakan bahwa terdakwa mem-posting iklan online dan di ruang chatting bahwa dia memiliki empat anak perempuan untuk dijual,” kata Asisten Jaksa AS, Sara Woodward dalam sidang pada 23 Maret 2016, yang catatanya dirilis Washington Post.
”Dan dia (Travis) berkata bahwa jika dia atau wanita lain menolak untuk menari atau melakukan tindakan seksual, terdakwa akan melakukan kekerasan pada mereka, dan dia akan memukul mereka dengan kepalan tangan tertutup, menendang mereka atau mendorong mereka,” lanjut Sara Woodward.
Pada sidang itu, Travis berusaha agar dia dibebaskan. Namun, Hakim Mona Majzoub menolak permintaan dan menyerahkannya ke dalam tahanan sampai sidang berikutnya digelar.
”Anda adalah bahaya bagi anak-anak. Anda adalah bahaya bagi wanita. Dan Anda adalah bahaya bagi orang-orang yang tak berdaya di hadapan Anda,” ujar hakim.
Polisi menyita dua ponsel milik Travis. Menurut dokumen pengadilan, ponsel itu terdapat gambar grafis dari pria yang menyalahgunakan anak-anak secara seksual.
Dari luar, rumah tua dengan dua lantai di pinggiran Kota Detroit tampak biasa-biasa saja. Kebun dan propertinya tampak rapi terawat yang menjadi ciri khas rumah keluarga Amerika.
Namun, ketika para polisi masuk ke dalamnya, mereka terkejut setelah menemukan seorang wanita berusia 25 tahun dirantai lehernya di sebuah tiang stripper.
Para polisi itu semula datang ke rumah tua itu untuk berbicara dengan Ryon Travis, 32, terkait laporan penipuan dan pencurian.
Setelah wanita itu dibebaskan, dia mengatakan kepada tim penyelamat bahwa dia telah dikurung selama berminggu-minggu. Menurut wanita itu, apa yang dia alami adalah hukuman dari Travis, karena dia mencoba untuk melarikan diri dari rumah tempat dia ditahan sebagai “budak seks”.
Polisi, seperti laporanWashington Post, Jumat (8/4/2016), menuduh Travis, terlibat perdagangan seks dengan kekerasan, penipuan, pemaksaan, dan memproduksi pornografi anak. Namun, Travis mengaku tidak bersalah.
Wanita 25 tahun itu ternyata bukan satu-satunya orang yang dijadikan budak seks di rumah Travis. Ada tiga wanita lainnya di rumah itu yang oleh Travis disebut sebagai “istri”.
Pihak jaksa menuduh Travis menyalahgunakan wanita seperti budak yang diiklankan secara online untuk keuntungan.
“Dia mengatakan bahwa terdakwa mem-posting iklan online dan di ruang chatting bahwa dia memiliki empat anak perempuan untuk dijual,” kata Asisten Jaksa AS, Sara Woodward dalam sidang pada 23 Maret 2016, yang catatanya dirilis Washington Post.
”Dan dia (Travis) berkata bahwa jika dia atau wanita lain menolak untuk menari atau melakukan tindakan seksual, terdakwa akan melakukan kekerasan pada mereka, dan dia akan memukul mereka dengan kepalan tangan tertutup, menendang mereka atau mendorong mereka,” lanjut Sara Woodward.
Pada sidang itu, Travis berusaha agar dia dibebaskan. Namun, Hakim Mona Majzoub menolak permintaan dan menyerahkannya ke dalam tahanan sampai sidang berikutnya digelar.
”Anda adalah bahaya bagi anak-anak. Anda adalah bahaya bagi wanita. Dan Anda adalah bahaya bagi orang-orang yang tak berdaya di hadapan Anda,” ujar hakim.
Polisi menyita dua ponsel milik Travis. Menurut dokumen pengadilan, ponsel itu terdapat gambar grafis dari pria yang menyalahgunakan anak-anak secara seksual.
(mas)