Putin Bentuk Pasukan Baru untuk Tumpas Teroris
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan pembentukan Garda Nasional baru yang dikhususkan dalam memerangi terorisme dan kejahatan terorganisir.
Putin membuat pengumuman dalam pertemuan dengan para pejabat keamanan kunci di Kremlin. "Keputusan telah diambil, kami menciptakan sebuah badan federal yang baru dari kekuasaan eksekutif," katanya seperti dikutip dari BBC, Rabu (6/4/2016).
Dia mengatakan pasukan itu dibentuk dari pasukan Kementerian Dalam Negeri dan dipimpin oleh komandan mereka yang juga mantan pengawal utamanya, Viktor Zolotov.
Menurut juru bicara Putin, Dmitry Peskov, pasukan baru tersebut juga bisa digunakan untuk menjaga ketertiban umum. Namun, Peskov membantah jika pembentukan pasukan baru itu terkait dengan pemilihan umum pada bulan September mendatang, di tengah spekulasi tentang keresahan masyarakat.
Pada bulan Februari lalu, Putin telah memperingatkan bahwa musuh luar negeri Rusia tengah bersiap-siap untuk mengganggu jalannya pemilu pada 18 September mendatang. Ia pun mengatakan bahwa otoritas keamanan harus berusaha untuk menggagalkan hal tersebut.
Moskow selama ini telah lama menuduh Barat berusaha mempengaruhi pemilu Rusia melalui mendorong protes massal, klaim yang dibantah oleh para pejabat AS dan Eropa.
Putin membuat pengumuman dalam pertemuan dengan para pejabat keamanan kunci di Kremlin. "Keputusan telah diambil, kami menciptakan sebuah badan federal yang baru dari kekuasaan eksekutif," katanya seperti dikutip dari BBC, Rabu (6/4/2016).
Dia mengatakan pasukan itu dibentuk dari pasukan Kementerian Dalam Negeri dan dipimpin oleh komandan mereka yang juga mantan pengawal utamanya, Viktor Zolotov.
Menurut juru bicara Putin, Dmitry Peskov, pasukan baru tersebut juga bisa digunakan untuk menjaga ketertiban umum. Namun, Peskov membantah jika pembentukan pasukan baru itu terkait dengan pemilihan umum pada bulan September mendatang, di tengah spekulasi tentang keresahan masyarakat.
Pada bulan Februari lalu, Putin telah memperingatkan bahwa musuh luar negeri Rusia tengah bersiap-siap untuk mengganggu jalannya pemilu pada 18 September mendatang. Ia pun mengatakan bahwa otoritas keamanan harus berusaha untuk menggagalkan hal tersebut.
Moskow selama ini telah lama menuduh Barat berusaha mempengaruhi pemilu Rusia melalui mendorong protes massal, klaim yang dibantah oleh para pejabat AS dan Eropa.
(ian)