Suriah Ingatkan AS pada Vietnam
A
A
A
WASHINGTON - Perang yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) di Suriah untuk melawan ISIS saat ini, membawa memori buruk pada perang yang terjadi di Vietnam pada era Perang Dunia II lalu. Hal itu diutarakan oleh polisi senior AS, John McCain.
McCain mengatakan, kebijakan yang diambil AS saat ini di Suriah mengingatkan dirinya akan kebijakan yang diambil oleh pemerintah AS pada perang Vietnam lalu. Kebijakan yang diambil AS saat ini dalam memerangi ISIS, menurut McCain memiliki kemungkinan kegagalan yang cukup besar.
"Sebagai seorang perwira militer muda, saya menjadi saksi kebijakan gagal eskalasi bertahap yang pada akhirnya menyebabkan kekalahan bangsa kita dalam Perang Vietnam," kata McCain dalam sebuah pernyataan.
"Sekarang saya takut kebijakan penuh dendam dalam upaya melawan ISIS akan kembali membawa resiko yang sama, dimana perlahan-lahan akan menggiring negara kita kembali kepada kegagalan," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (6/4).
McCain menuturkan berdasarkan percakapan antara dirinya dengan komandan di lapangan, membuat dua mengambil kesimpulkan bahwa ada perubahan kebijakan dari awalnya mengambil kebijakan apapun untuk menang, menjadi melakukan apapun yang hanya diizinkan oleh pemerintah.
Untuk menghindari kegagalan, dirinya mendesak Menteri Pertahanan AS Ash Carter untuk memberikan Komite Bersenjata dengan informasi, termasuk berapa banyak anggota militer dan sipil AS yang hadir di Suriah dan Irak dalam mendukung Operasi militer disana.
Selain itu, McCain juga mendesak Carter menjelaskan apa yang akan dilakukan koalisi pimpinan AS untuk merebut kembali Mosul dan Raqqa dari tangan ISIS, dan berapa banyak pasukan AS diperlukan untuk menghentikan kemajuan kelompok teror di kawasan Afrika.
McCain mengatakan, kebijakan yang diambil AS saat ini di Suriah mengingatkan dirinya akan kebijakan yang diambil oleh pemerintah AS pada perang Vietnam lalu. Kebijakan yang diambil AS saat ini dalam memerangi ISIS, menurut McCain memiliki kemungkinan kegagalan yang cukup besar.
"Sebagai seorang perwira militer muda, saya menjadi saksi kebijakan gagal eskalasi bertahap yang pada akhirnya menyebabkan kekalahan bangsa kita dalam Perang Vietnam," kata McCain dalam sebuah pernyataan.
"Sekarang saya takut kebijakan penuh dendam dalam upaya melawan ISIS akan kembali membawa resiko yang sama, dimana perlahan-lahan akan menggiring negara kita kembali kepada kegagalan," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (6/4).
McCain menuturkan berdasarkan percakapan antara dirinya dengan komandan di lapangan, membuat dua mengambil kesimpulkan bahwa ada perubahan kebijakan dari awalnya mengambil kebijakan apapun untuk menang, menjadi melakukan apapun yang hanya diizinkan oleh pemerintah.
Untuk menghindari kegagalan, dirinya mendesak Menteri Pertahanan AS Ash Carter untuk memberikan Komite Bersenjata dengan informasi, termasuk berapa banyak anggota militer dan sipil AS yang hadir di Suriah dan Irak dalam mendukung Operasi militer disana.
Selain itu, McCain juga mendesak Carter menjelaskan apa yang akan dilakukan koalisi pimpinan AS untuk merebut kembali Mosul dan Raqqa dari tangan ISIS, dan berapa banyak pasukan AS diperlukan untuk menghentikan kemajuan kelompok teror di kawasan Afrika.
(esn)