Nigeria Tangkap Pemimpin Kelompok Sayap Boko Haram
A
A
A
LAGOS - Tentara Nigeria berhasil menangkap pemimpin kelompok militan Islam Ansaru, faksi sempalan kelompok pemberontak Boko Haram. Kelompok Ansaru dituding berada di balik aksi penculikan dan pembunuhan sejumlah warga Barat.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Nigeria, Brigadir Jenderal Rabe Abubakar mengatakan, Khalid al-Barnawi ditangkap di Lokoja, ibukota negara bagian tengah Kogi, pada Sabtu lalu. "Kami telah membuat langkah raksasa," kata Abubakarn, seperti dikutip dari Reuters, Senin (4/4/2016).
Dalam kesempatan itu, Abubakar juga mengatakan, bersama dengan al-Barnawi, beberapa anggota kelompok Boko Haram juga telah meletakkan senjata dan menyerahkan diri kepada pasukan Nigeria.
Untuk diketahu, pada tahun 2012, Khalid al-Barnawi adalah salah satu dari tiga militan Nigeria yang masuk dalam blacklist Departemen Luar Negeri AS karena hubungannya dengan Boko Haram dan sayap kelompok teroris Al-Qaeda di Afrika Utara.
Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, telah menjadikan misi pemberantasan kelompok militan menjadi prioritas dalam pemerintahannya. Ia bahkan sempat memberikan tenggat waktu hingga Desember tahun lalu kepada militer Nigeria untuk memberangus kelompok militan tersebut.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Nigeria, Brigadir Jenderal Rabe Abubakar mengatakan, Khalid al-Barnawi ditangkap di Lokoja, ibukota negara bagian tengah Kogi, pada Sabtu lalu. "Kami telah membuat langkah raksasa," kata Abubakarn, seperti dikutip dari Reuters, Senin (4/4/2016).
Dalam kesempatan itu, Abubakar juga mengatakan, bersama dengan al-Barnawi, beberapa anggota kelompok Boko Haram juga telah meletakkan senjata dan menyerahkan diri kepada pasukan Nigeria.
Untuk diketahu, pada tahun 2012, Khalid al-Barnawi adalah salah satu dari tiga militan Nigeria yang masuk dalam blacklist Departemen Luar Negeri AS karena hubungannya dengan Boko Haram dan sayap kelompok teroris Al-Qaeda di Afrika Utara.
Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, telah menjadikan misi pemberantasan kelompok militan menjadi prioritas dalam pemerintahannya. Ia bahkan sempat memberikan tenggat waktu hingga Desember tahun lalu kepada militer Nigeria untuk memberangus kelompok militan tersebut.
(ian)