Hamas-Fatah Sepakat Bentuk Pemerintah Baru Palestina Bersatu
A
A
A
GAZA - Dua faksi terbesar di Palestina, yakni Fatah dan Hamas dilaporkan telah mencapai kata sepakat untuk kembali membentuk pemerintah Palestina bersatu yang baru. Hal ini diutarakan oleh anggota biro politik Hamas, Khalil al-Hayya.
Hayya menuturkan, pihaknya dan Fatah sudah melakukan pertemuan pada Sabtu malam lalu. Dalam pertemuan itu, kedua faksi sepakat untuk kembali membentuk kembali pemerintah Palestina bersatu, yang runtuh pada pertengahan tahun lalu.
"Langkah maju telah dilakukan dalam hal rekonsiliasi nasional. Sangat penting untuk membentuk Komite Nasional dalam menopang rekonsiliasi," kata Hayya dalam wawancara dengan al-Aqsa TV, seperti dilansir Abna24 pada Senin (4/4).
Lebih lanjut ia memandang perlunya untuk merestrukturisasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menyelesaikan masalah gaji di Gaza, dan mengaktifkan Dewan Legislatif Palestina.
Dirinya juga meminta kepada seluruh laporan masyarakat Palestina untuk menggabungkan kekuatan untuk mendukung aktivis anti-pendudukan dan menghadapi pendudukan Israel di Yerusalem.
Sebelumnya, pemerintah Palestina bersatu sempat terbentuk pada tahun 2014 lalu. Namun, sayangnya pemerintahan itu hanya bertahan selama setahun. Pemerintah Palestina bersatu runtuh pada Juni 2015 lalu yang ditandai dengan mundurnya Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah.
Hayya menuturkan, pihaknya dan Fatah sudah melakukan pertemuan pada Sabtu malam lalu. Dalam pertemuan itu, kedua faksi sepakat untuk kembali membentuk kembali pemerintah Palestina bersatu, yang runtuh pada pertengahan tahun lalu.
"Langkah maju telah dilakukan dalam hal rekonsiliasi nasional. Sangat penting untuk membentuk Komite Nasional dalam menopang rekonsiliasi," kata Hayya dalam wawancara dengan al-Aqsa TV, seperti dilansir Abna24 pada Senin (4/4).
Lebih lanjut ia memandang perlunya untuk merestrukturisasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menyelesaikan masalah gaji di Gaza, dan mengaktifkan Dewan Legislatif Palestina.
Dirinya juga meminta kepada seluruh laporan masyarakat Palestina untuk menggabungkan kekuatan untuk mendukung aktivis anti-pendudukan dan menghadapi pendudukan Israel di Yerusalem.
Sebelumnya, pemerintah Palestina bersatu sempat terbentuk pada tahun 2014 lalu. Namun, sayangnya pemerintahan itu hanya bertahan selama setahun. Pemerintah Palestina bersatu runtuh pada Juni 2015 lalu yang ditandai dengan mundurnya Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah.
(esn)