Obama Terganggu dengan Sikap Represif Erdogan Terhadap Pers
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama merasa terganggu dengan ancaman terhadap kebebasan pers di Turki. Obama mengatakan, ia telah mendesak Presiden Turki, Tayyip Erdogan, untuk tidak menggunakan strategi represif dan mematikan debat demokrasi di negaranya.
"Saya pikir pendekatan yang mereka ambil terhadap pers adalah salah satu yang menyebabkan Turki berada di jalan yang sangat mengganggu," kata Obama kepada wartawan usai pertemuan puncak keamanan nuklir, dikutip dari Reuters, Sabtu (2/4/2016).
"(Erdogan) datang ke kantor dengan janji demokrasi, dan Turki secara historis adalah negara dimana agama Islam yang mendalam telah hidup berdampingan dengan modernitas dan keterbukaan meningkat. Dan itulah warisan yang ia harus kejar, bukan strategi yang melibatkan represi informasi dan mematikan debat demokratis," tutur Obama.
Seperti diketahui, Turki mengadili dua wartawan yang merilis rekaman dimana rekaman itu disebut-sebut menunjukkan truk berisi senjata untuk pejuang oposisi di Suriah pada awal 2014. Senjata itu dikirim oleh badan intelijen Turki.
Selain itu, Erdogan juga sempat mengatakan bahwa ia akan terus menuntut siapa pun yang menghina dia di Turki, dimana wartawan dan kritikus presiden telah dimasukkan ke dalam penjara.
"Saya pikir pendekatan yang mereka ambil terhadap pers adalah salah satu yang menyebabkan Turki berada di jalan yang sangat mengganggu," kata Obama kepada wartawan usai pertemuan puncak keamanan nuklir, dikutip dari Reuters, Sabtu (2/4/2016).
"(Erdogan) datang ke kantor dengan janji demokrasi, dan Turki secara historis adalah negara dimana agama Islam yang mendalam telah hidup berdampingan dengan modernitas dan keterbukaan meningkat. Dan itulah warisan yang ia harus kejar, bukan strategi yang melibatkan represi informasi dan mematikan debat demokratis," tutur Obama.
Seperti diketahui, Turki mengadili dua wartawan yang merilis rekaman dimana rekaman itu disebut-sebut menunjukkan truk berisi senjata untuk pejuang oposisi di Suriah pada awal 2014. Senjata itu dikirim oleh badan intelijen Turki.
Selain itu, Erdogan juga sempat mengatakan bahwa ia akan terus menuntut siapa pun yang menghina dia di Turki, dimana wartawan dan kritikus presiden telah dimasukkan ke dalam penjara.
(ian)