Bahrain Sebut Negara Teluk Siap Keroyok Iran
Bahrain Sebut Negara Teluk Siap Keroyok Iran
A
A
A
AL MANAMAH - Menteri Luar Negeri Bahrain, Sheikh Khaled bin Ahmed al-Khalifa mengatakan, negara-negara Teluk Arab siap untuk menghadapi Iran atas kebijakan luar negerinya. Ia juga menegaskan jika Teheran harus mencabut dukungannya terhadap sejumlah faksi di Timur Tengah.
"Kami mengirim pesan ke Iran dan semua pengikutnya. Kita sekarang serius menghadapi hal itu dan kami tidak ragu-ragu untuk membela rakyat kami, negara, kepentingan dan saudara-saudara di wilayah ini karena ini adalah masalah penting bagi kami," kata Khaled dikutip dari Reuters, Sabtu (2/4/2016).
Khaled mengatakan, Bahrain dan negara-negara Teluk Arab lainnya, siap untuk membuka lembaran baru dengan Iran jika negara itu mengubah kebijakannya. Ini termasuk dukungan Iran untuk organisasi Hizbullah Lebanon dan kelompok lainnya.
"Langkah utama adalah bahwa Iran harus benar-benar mengubah kebijakan luar negerinya terhadap negara-negara di wilayah ini," katanya.
Bahrain menuduh Iran mengobarkan kerusuhan di negara itu dan memasok senjata kepada militan Syiah di balik beberapa serangan bom terhadap pasukan keamanan. Namun, Iran membantah tuduhan tersebut.
"Kami mengirim pesan ke Iran dan semua pengikutnya. Kita sekarang serius menghadapi hal itu dan kami tidak ragu-ragu untuk membela rakyat kami, negara, kepentingan dan saudara-saudara di wilayah ini karena ini adalah masalah penting bagi kami," kata Khaled dikutip dari Reuters, Sabtu (2/4/2016).
Khaled mengatakan, Bahrain dan negara-negara Teluk Arab lainnya, siap untuk membuka lembaran baru dengan Iran jika negara itu mengubah kebijakannya. Ini termasuk dukungan Iran untuk organisasi Hizbullah Lebanon dan kelompok lainnya.
"Langkah utama adalah bahwa Iran harus benar-benar mengubah kebijakan luar negerinya terhadap negara-negara di wilayah ini," katanya.
Bahrain menuduh Iran mengobarkan kerusuhan di negara itu dan memasok senjata kepada militan Syiah di balik beberapa serangan bom terhadap pasukan keamanan. Namun, Iran membantah tuduhan tersebut.
(ian)
Explore More