Pengurangan Senjata Nuklir AS Lambat, Obama Salahkan Putin

Sabtu, 02 April 2016 - 11:58 WIB
Pengurangan Senjata...
Pengurangan Senjata Nuklir AS Lambat, Obama Salahkan Putin
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, mengatakan bahwa pengurangan senjata nuklir AS melambat. Dia menyalahkan hal itu pada Presiden Rusia Vladimir Putin yang ia sebut fokus membangun militer Rusia.

Putin, kata Obama, juga telah mengorbankan pembangunan ekonomi demi fokus pada pembangunan militer.

Preferensi saya akan membuat susut arsenal nuklir kami lebih lanjut,” kata Obama kepada wartawan di sela-sela KTT Keamanan Nuklir di Washington, seperti dikutip Reuters, Sabtu (2/4/2016).

KTT Keamanan Nuklir dihadiri oleh puluhan pemimpin dunia. Namun, Putin memboikot KTT itu di saat ketegangan antara Moskow dan Washington meningkat.


AS dan Rusia sudah menandatangani Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (START) tahun 2010. Perjanjian ini mulai berlaku setahun kemudian.

Namun, Pemerintah Obama kemudian mempertimbangkan lagi tahap pengurangan senjata nuklir karena belum melihat kemajuan dari pengurangan senjata nuklir dari pihak Pemerintah Putin.

Karena visi dia sudah mengejar kekuatan militer terhadap pembangunan dan diversifikasi ekonomi,” ujar Obama mengacu pada Putin.

Putin pada Juni tahun lalu mengatakan bahwa Rusia akan menambahkan lebih dari 40 rudal balistik antarbenua ke arsenal nuklirnya untuk memodernisasi program senjata dan mengatasi sistem pertahanan anti-rudal di dekat perbatasan Rusia.


Meski demikian, Obama mengatakan dalam tahun-tahun mendatang kedua negara kemungkinan akan terus mematuhi perjanjian START. Hanya saja, Obama mengakui bahwa di sisa umur jabatannya sebagai Presiden AS yang kurang dari 10 bulan tidak mungkin pengurangan senjata nuklir AS terealisasi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6903 seconds (0.1#10.140)