Kunjungi Washington, Erdogan Menolak Bertemu Obama
Kunjungi Washington, Erdogan Menolak Bertemu Obama
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menolak melakukan pertemuan formal dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama selama kunjungannya di Washington.
Erdogan justru melakukan makan malam dengan sejumlah kelompok think tank Washington dengan mengungkapkan kekesalannya pada sikap Pemerintah Obama soal tindakan keras Turki terhadap Kurdi.
Presiden Erdogan mengunjungi Ibu Kota AS untuk menghadiri KTT Keamanan Nuklir. Semula diprediksi bahwa Erdogan akan bertatap muka dengan Wakil Presiden AS; Joe Biden dan melakukan percakapan singkat dengan Obama.
Namun, di luar dugaan Erdogan justru mengungkapkan rasa frustasinya terhadap Pemerintah Obama yang dia anggap membela Kurdi. Bagi Pemerintah Obama, Kurdi merupakan “sekutu” yang benar-benar turun ke lapangan dalam memerangi kelompok Islamic State (ISIS) di Suriah.
Tapi, di mata Erdogan, Kurdi tetap teroris. ”Dia terus datang kembali ke masalah ini; teroris adalah teroris. Tidak ada yang baik,” kata seorang peserta makan malam mengutip pernyataan Erdogan. Peserta ini berbicara kepada majalah Foreign Policy dengan kondisi anonim.
Dalam makan malam itu, Erdogan mencoba meyakinkan beberapa pemikir politik terkemuka di Washington tentang peran penting yang dimainkan oleh Turki.
”Pesan terbesar yang saya dengar dari Erdogan adalah; ‘Anda membutuhkan kami, Anda tidak bisa memenangkan perang di Suriah tanpa kami’,” kata peserta makan malam itu menirukan pesan Erdogan.
“Dia ingin berbicara langsung dengan kami dan tanpa filter,” imbuh peserta makan malam tersebut.
Aktivis terkemuka, Kani Xulan, menilai AS dilema antara memihak Turki atau Kurdi dalam memerangi ISIS di Suriah.
”Sayangnya, AS merasa terbelah antara Turki dan Kurdi. Turki memiliki Pangkalan Militer Incirlik dan Kurdi adalah ‘sepatu di tanah’, dan AS membutuhkan yang baik,” ujar Xulan, seperti dikutip Sputnik, Kamis (31/3/2016).
Pemerintah Obama belum merespons kekesalan Erdogan dalam makan malam di Washington itu. Obama juga tidak mengeluarkan pernyataan apakah akan melakukan pertemuan dengan Erdogan atau tidak.
Erdogan justru melakukan makan malam dengan sejumlah kelompok think tank Washington dengan mengungkapkan kekesalannya pada sikap Pemerintah Obama soal tindakan keras Turki terhadap Kurdi.
Presiden Erdogan mengunjungi Ibu Kota AS untuk menghadiri KTT Keamanan Nuklir. Semula diprediksi bahwa Erdogan akan bertatap muka dengan Wakil Presiden AS; Joe Biden dan melakukan percakapan singkat dengan Obama.
Namun, di luar dugaan Erdogan justru mengungkapkan rasa frustasinya terhadap Pemerintah Obama yang dia anggap membela Kurdi. Bagi Pemerintah Obama, Kurdi merupakan “sekutu” yang benar-benar turun ke lapangan dalam memerangi kelompok Islamic State (ISIS) di Suriah.
Tapi, di mata Erdogan, Kurdi tetap teroris. ”Dia terus datang kembali ke masalah ini; teroris adalah teroris. Tidak ada yang baik,” kata seorang peserta makan malam mengutip pernyataan Erdogan. Peserta ini berbicara kepada majalah Foreign Policy dengan kondisi anonim.
Dalam makan malam itu, Erdogan mencoba meyakinkan beberapa pemikir politik terkemuka di Washington tentang peran penting yang dimainkan oleh Turki.
”Pesan terbesar yang saya dengar dari Erdogan adalah; ‘Anda membutuhkan kami, Anda tidak bisa memenangkan perang di Suriah tanpa kami’,” kata peserta makan malam itu menirukan pesan Erdogan.
“Dia ingin berbicara langsung dengan kami dan tanpa filter,” imbuh peserta makan malam tersebut.
Aktivis terkemuka, Kani Xulan, menilai AS dilema antara memihak Turki atau Kurdi dalam memerangi ISIS di Suriah.
”Sayangnya, AS merasa terbelah antara Turki dan Kurdi. Turki memiliki Pangkalan Militer Incirlik dan Kurdi adalah ‘sepatu di tanah’, dan AS membutuhkan yang baik,” ujar Xulan, seperti dikutip Sputnik, Kamis (31/3/2016).
Pemerintah Obama belum merespons kekesalan Erdogan dalam makan malam di Washington itu. Obama juga tidak mengeluarkan pernyataan apakah akan melakukan pertemuan dengan Erdogan atau tidak.
(mas)
Explore More