Bisa Bingungkan Militer Seoul, Korsel Waswas Manuver Drone Korut
A
A
A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) waswas dengan manuver pesawat nirawak (UAV) atau drone Korea Utara (Korut) di wilayah perbatasan kedua negara. Pejabat Korsel menyatakan manuver-manuver drone Korut bisa membingungkan kesiapan tempur militer Seoul.
Kantor berita Yonhap, pada Selasa (29/3/2016) melaporkan, Korsel sudah mendeteksi tujuh hingga delapan misi drone Korut dalam sehari.
”Kegiatan drone telah meningkat tajam di sekitar bagian barat garis depan akhir-akhir ini. Ada langkah cepat dari latihan take-off dan landing yang melibatkan berbagai jenis kendaraan udara tak berawak (UAV) dari ukuran kecil, sedang dan besar,” kata seorang pejabat Pemerintah Korsel kepada Yonhap, yang berbicara dalam kondisi anonim.
Militer Korsel saat ini sedang mencoba untuk menentukan alasan di balik manuver UAV rezim Kim Jong-un itu.
”Drone ini mungkin dapat menyeberang ke pihak kita dari garis demarkasi secara tiba-tiba, bisa membingungkan kesiapan tempur militer kami. Atau mereka bisa mengalihkan perhatian ke garis depan barat sehingga memungkinkan Korut untuk membuat masalah di tempat lain,” lanjut pejabat itu.
Pemerintah Korut tidak mengkonfirmasi manuver drone-drone mereka di perbatasan dua Korea. Laporan itu muncul beberapa hari setelah Kim Jong-un bersumpah untuk menyerang gedung-gedung Pemerintah Korsel, termasuk Gedung Biru yang menjadi istana Presiden Park Geun-hye.
Kedua Korea it uterus bersitegang, setelah Pyongyang mengklaim berhasil menguji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen pada 6 Januari 2016 lalu dan meluncurkan roket balistik pada bulan Februari 2016. Tindakan Korut itu telah menuai kecaman dari sejumlah negara karena dianggap melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Kantor berita Yonhap, pada Selasa (29/3/2016) melaporkan, Korsel sudah mendeteksi tujuh hingga delapan misi drone Korut dalam sehari.
”Kegiatan drone telah meningkat tajam di sekitar bagian barat garis depan akhir-akhir ini. Ada langkah cepat dari latihan take-off dan landing yang melibatkan berbagai jenis kendaraan udara tak berawak (UAV) dari ukuran kecil, sedang dan besar,” kata seorang pejabat Pemerintah Korsel kepada Yonhap, yang berbicara dalam kondisi anonim.
Militer Korsel saat ini sedang mencoba untuk menentukan alasan di balik manuver UAV rezim Kim Jong-un itu.
”Drone ini mungkin dapat menyeberang ke pihak kita dari garis demarkasi secara tiba-tiba, bisa membingungkan kesiapan tempur militer kami. Atau mereka bisa mengalihkan perhatian ke garis depan barat sehingga memungkinkan Korut untuk membuat masalah di tempat lain,” lanjut pejabat itu.
Pemerintah Korut tidak mengkonfirmasi manuver drone-drone mereka di perbatasan dua Korea. Laporan itu muncul beberapa hari setelah Kim Jong-un bersumpah untuk menyerang gedung-gedung Pemerintah Korsel, termasuk Gedung Biru yang menjadi istana Presiden Park Geun-hye.
Kedua Korea it uterus bersitegang, setelah Pyongyang mengklaim berhasil menguji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen pada 6 Januari 2016 lalu dan meluncurkan roket balistik pada bulan Februari 2016. Tindakan Korut itu telah menuai kecaman dari sejumlah negara karena dianggap melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
(mas)