Lagi, Dua Warga AS Jadi Korban Tewas Bom Brussels
A
A
A
WASHINGTON - Dua warga negara Amerika Serikat (AS) telah dikonfirmasi menjadi korban tewas tambahan dalam serangan bom bunuh diri di bandara Zaventem, Brussels, Belgia, pada pekan lalu.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Minggu, bahwa kematian dua warga ini menambah jumlah korban asal AS menjadi empat orang.
”Kami dapat mengkonfirmasi tambahan kematian dua warga AS di Brussels, dan kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada mereka yang mencintai (korban),” kata pejabat departemen yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dikutip Reuters, Senin (28/3/2016).
Serangan bom bunuh diri di Bandara Zaventem dan stasiun metro di Brussels, pada hari Selasa lalu menewaskan 31 orang, termasuk tiga penyerang. Ratusan orang lainnya terluka. Kelompok Islamic State (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan teror itu.
Departemen Luar Negeri AS telah menolak menyebutkan nama salah satu dari empat warga AS yang tewas dalam serangan teror di Brussels. Alasannya untuk menghormati keluarga korban.
Pada hari Sabtu lalu, pihak perusahaan Mars Inc, mengatakan bahwa dua dari empat warga AS bernama Justin dan Stephanie Shults. Mereka warga Tennessee dan Kentucky namun telah tinggal di Belgia.
Mereka terakhir terlihat sedang mengantar ibu mereka di Bandara Brussels sesaat sebelum area check-in diguncang oleh ledakan hebat.
”Kami berduka karena kehilangan rekan dan teman kita. Hati dan pikiran kami tertuju pada keluarga mereka, dan dengan semua oran yang menderita selama waktu yang mengerikan ini,” kata pihak Mars Inc yang mempekerjakan Stephanie Shults, dalam sebuah pernyataan di Facebook.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Minggu, bahwa kematian dua warga ini menambah jumlah korban asal AS menjadi empat orang.
”Kami dapat mengkonfirmasi tambahan kematian dua warga AS di Brussels, dan kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada mereka yang mencintai (korban),” kata pejabat departemen yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dikutip Reuters, Senin (28/3/2016).
Serangan bom bunuh diri di Bandara Zaventem dan stasiun metro di Brussels, pada hari Selasa lalu menewaskan 31 orang, termasuk tiga penyerang. Ratusan orang lainnya terluka. Kelompok Islamic State (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan teror itu.
Departemen Luar Negeri AS telah menolak menyebutkan nama salah satu dari empat warga AS yang tewas dalam serangan teror di Brussels. Alasannya untuk menghormati keluarga korban.
Pada hari Sabtu lalu, pihak perusahaan Mars Inc, mengatakan bahwa dua dari empat warga AS bernama Justin dan Stephanie Shults. Mereka warga Tennessee dan Kentucky namun telah tinggal di Belgia.
Mereka terakhir terlihat sedang mengantar ibu mereka di Bandara Brussels sesaat sebelum area check-in diguncang oleh ledakan hebat.
”Kami berduka karena kehilangan rekan dan teman kita. Hati dan pikiran kami tertuju pada keluarga mereka, dan dengan semua oran yang menderita selama waktu yang mengerikan ini,” kata pihak Mars Inc yang mempekerjakan Stephanie Shults, dalam sebuah pernyataan di Facebook.
(mas)