Pria yang Ditembak Polisi Belgia Membawa Bahan Peledak
A
A
A
BRUSSELS - Ancaman serangan teror ternyata masih membayangi Brussels. Pada Jumat (25/3) sore waktu setempat, polisi anti teror Belgia menembak seorang pria di sebuah stasiun trem yang terletak di Schaerbeek, utara Brussels.
Menurut walikota Schaerbeek, Bernard Clerfayt, setelah dilumpuhkan dengan cara ditembak di bagian kaki, pria tersebut diketahui membawa tas ransel yang penuh berisi bahan peledak. Namun, menurut Clerfayt, tiga ledakan yang terdengar di lokasi bukanlah berasal dari bahan peledak yang dibawa pria itu.
Menurut laporan Belgian public broadcaster RTBF, pria itu bepergian dengan seorang gadis berusia sekitar 8 tahun. “Saya mendengar dua ledakan, dan mereka (polisi) mulai melepaskan tembakan. Saat saya membuka jendela, saya melihat seorang pria terbaring dekat tempat pemberhentian trem,” tutur seorang saksi mata.
Saksi mata itu menuturkan, polisi memerintahkan pria tersebut untuk memperlihatkan tangannya dan membuka jaket yang ia kenakan. “Polisi mengatakan, jika pria itu tak mematuhi perintah, maka polisi akan menggunakan senjata mereka,” lanjut sang saksi mata.
Sementara itu, seorang sumber di kepolisian Prancis mengatakan, operasi ini terkait dengan plot serangan teror di Prancis yang berhasil digagalkan oleh pihak berwenang di Paris pada Kamis malam.
Sejak Kamis lalu, sudah 11 orang yang ditangkap karena diduga memiliki kaitan dengan aksi teror di bandara dan stasiun metro Brussels. Dari 11 orang itu, 9 ditangkap di Belgia dan 2 orang lainnya di Jerman.
Menurut walikota Schaerbeek, Bernard Clerfayt, setelah dilumpuhkan dengan cara ditembak di bagian kaki, pria tersebut diketahui membawa tas ransel yang penuh berisi bahan peledak. Namun, menurut Clerfayt, tiga ledakan yang terdengar di lokasi bukanlah berasal dari bahan peledak yang dibawa pria itu.
Menurut laporan Belgian public broadcaster RTBF, pria itu bepergian dengan seorang gadis berusia sekitar 8 tahun. “Saya mendengar dua ledakan, dan mereka (polisi) mulai melepaskan tembakan. Saat saya membuka jendela, saya melihat seorang pria terbaring dekat tempat pemberhentian trem,” tutur seorang saksi mata.
Saksi mata itu menuturkan, polisi memerintahkan pria tersebut untuk memperlihatkan tangannya dan membuka jaket yang ia kenakan. “Polisi mengatakan, jika pria itu tak mematuhi perintah, maka polisi akan menggunakan senjata mereka,” lanjut sang saksi mata.
Sementara itu, seorang sumber di kepolisian Prancis mengatakan, operasi ini terkait dengan plot serangan teror di Prancis yang berhasil digagalkan oleh pihak berwenang di Paris pada Kamis malam.
Sejak Kamis lalu, sudah 11 orang yang ditangkap karena diduga memiliki kaitan dengan aksi teror di bandara dan stasiun metro Brussels. Dari 11 orang itu, 9 ditangkap di Belgia dan 2 orang lainnya di Jerman.
(esn)