Dukung Palestina, Capres AS Tolak Hadiri Pertemuan Pelobi Pro-Israel
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah langkah mengejutkan diambil oleh Bernie Sanders. Kandidat calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Demokrat tersebut menjadi satu-satunya bakal capres AS yang menolak untuk menghadiri pertemuan kelompok pelobi pro-Israel, American Israel Public Affairs Committee (AIPAC).
Langkah ini menjadi semakin mengejutkan, karena Sanders adalah seorang Yahudi taat. Bukan hanya menolak hadir, dirinya juga melemparkan kecaman kepada pemerintah Israel yang terus menerus mencaplok tanah Palestina.
Dalam pidatonya di Utah, Sanders juga mendesak Israel untuk mengakhiri blokade ekonomi Gaza dan untuk melepaskan jutaan shekel penerimaan pajak yang telah ditahan atau dipotong oleh pemerintah Israel.
Sanders mengungkapkan mengapa dirinya melakukan tindakan yang cukup berani tersebut. Menurutnya, apa yang dia katakan adalah sebuah fakta. Dan sebagai sekutu Israel, AS harusnya mengingatkan hal tersebut.
"Menurut saya, sebagai teman jangka panjang dengan Israel, kita wajib untuk berbicara kebenaran seperti yang kita lihat. Itulah tuntutan persahabatan yang nyata, terutama di masa-masa sulit," kata Sanders, seperti dilansir IBTimes pada Selasa (22/3).
"Tapi untuk menjadi sukses, kita juga harus menjadi teman, tidak hanya untuk Israel, tetapi untuk rakyat Palestina, di mana pengangguran di Gaza saat ini mencapai 44 persen dan kami melihat adanya tingkat kemiskinan yang hampir sama tinggi," sambungnya.
Langkah ini menjadi semakin mengejutkan, karena Sanders adalah seorang Yahudi taat. Bukan hanya menolak hadir, dirinya juga melemparkan kecaman kepada pemerintah Israel yang terus menerus mencaplok tanah Palestina.
Dalam pidatonya di Utah, Sanders juga mendesak Israel untuk mengakhiri blokade ekonomi Gaza dan untuk melepaskan jutaan shekel penerimaan pajak yang telah ditahan atau dipotong oleh pemerintah Israel.
Sanders mengungkapkan mengapa dirinya melakukan tindakan yang cukup berani tersebut. Menurutnya, apa yang dia katakan adalah sebuah fakta. Dan sebagai sekutu Israel, AS harusnya mengingatkan hal tersebut.
"Menurut saya, sebagai teman jangka panjang dengan Israel, kita wajib untuk berbicara kebenaran seperti yang kita lihat. Itulah tuntutan persahabatan yang nyata, terutama di masa-masa sulit," kata Sanders, seperti dilansir IBTimes pada Selasa (22/3).
"Tapi untuk menjadi sukses, kita juga harus menjadi teman, tidak hanya untuk Israel, tetapi untuk rakyat Palestina, di mana pengangguran di Gaza saat ini mencapai 44 persen dan kami melihat adanya tingkat kemiskinan yang hampir sama tinggi," sambungnya.
(esn)