Bom Istanbul Tewaskan Dua Warga AS
A
A
A
WASHINGTON - Dua warga Amerika Serikat (AS) turut menjadi korban tewas dalam serangan bom di Istanbul, Turki, kemarin. Hal itu disampaikan biro pers Gedung Putih.
Dalam serangan bom kedua yang menimpa Turki dalam satu bulan terakhir itu, lima orang dilaporkan tewas, termasuk pelaku. Sementara 36 orang dilaporkan turut menjadi korban luka dalam serangan itu.
"Dua warga AS turut menjadi korban tewas dalam serangan pengecut tersebut," kata juru bicara Gedung Putih, Ned Pricee dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (20/3).
"Kami terus melakukan kontak dengan otoritas terkait di Turki mengenai hal ini dan kembali mempertegas komitmen kami untuk bekerjasama dengan Turki guna memberantas kelompok teroris," sambungnya.
Sementara itu, hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas peristiwa tersebut. Namun begitu, dugaan mengerucut kepada kelompok separatis Kurdi yang dalam beberapa bulan terakhir kerap melakukan serangan bom.
Sebuah aksi bom mobil bunuh diri di ibukota Ankara menewaskan 37 orang bulan ini. Sebuah bom serupa di Ankara bulan lalu menewaskan 29 orang. Kelompok militan Kurdi, TAK, telah mengaku bertanggung jawab atas kedua pemboman.
Sedangkan pada bulan Januari, seorang pembom bunuh diri menewaskan sekitar 10 orang, sebagian besar dari mereka wisatawan Jerman, di jantung bersejarah Istanbul. Pemerintah Turki menuding ISIS sebagai dalang serangan tersebut.
Dalam serangan bom kedua yang menimpa Turki dalam satu bulan terakhir itu, lima orang dilaporkan tewas, termasuk pelaku. Sementara 36 orang dilaporkan turut menjadi korban luka dalam serangan itu.
"Dua warga AS turut menjadi korban tewas dalam serangan pengecut tersebut," kata juru bicara Gedung Putih, Ned Pricee dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (20/3).
"Kami terus melakukan kontak dengan otoritas terkait di Turki mengenai hal ini dan kembali mempertegas komitmen kami untuk bekerjasama dengan Turki guna memberantas kelompok teroris," sambungnya.
Sementara itu, hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas peristiwa tersebut. Namun begitu, dugaan mengerucut kepada kelompok separatis Kurdi yang dalam beberapa bulan terakhir kerap melakukan serangan bom.
Sebuah aksi bom mobil bunuh diri di ibukota Ankara menewaskan 37 orang bulan ini. Sebuah bom serupa di Ankara bulan lalu menewaskan 29 orang. Kelompok militan Kurdi, TAK, telah mengaku bertanggung jawab atas kedua pemboman.
Sedangkan pada bulan Januari, seorang pembom bunuh diri menewaskan sekitar 10 orang, sebagian besar dari mereka wisatawan Jerman, di jantung bersejarah Istanbul. Pemerintah Turki menuding ISIS sebagai dalang serangan tersebut.
(esn)