Pentolan Teroris Paris Mengaku Berperan Sebagai Bomber
A
A
A
BRUSSELS - Tersangka utama pelaku serangan teroris di Paris pada 13 November lalu, Salah Abdeslam, mengaku diplot untuk meledakkan dirinya di Stadion Stade de France bersama anggota ISIS lainnya. Namun, ia kemudian berubah pikiran.
"Dia ingin meledakkan dirinya sendiri di Stade de France, namun urung dilakukan," kata penyidik asal Prancis, Francois Molins, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (20/3/2016).
Meski begitu, Molins menegaskan, pihaknya tidak akan percaya begitu saja pengakuan Abdeslam. Namun, keberhasilan menangkap pria berusia 26 tahun itu adalah sebuah terobosan besar bagi penyidik, setelah hampir kehilangan jejaknya.
Sementara itu pengacara Abdeslam mengatakan, kliennya mengakui berada di Paris selama serangan berlangsung, namun tidak memberikan penjelasan lebih rinci lagi. Pengacara Abdeslam hanya mengatakan jika kliennya telah bekerjasama dengan dengan penyidik. Ia akan memperjuangkan kliennya untuk tidak diekstradisi ke Prancis.
Salah Abdeslam ditangkap oleh pihak kepolisian Belgia dalam sebuah operasi di Brussels. Dalam operasi itu, pihak kepolisian terpaksa menembaknya di bagian kaki. Bersamanya, kepolisian Belgia juga menangkap lima orang lainnya dan mengakhiri perburuan terhadap sosok yang paling dicari di Eropa itu.
"Dia ingin meledakkan dirinya sendiri di Stade de France, namun urung dilakukan," kata penyidik asal Prancis, Francois Molins, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (20/3/2016).
Meski begitu, Molins menegaskan, pihaknya tidak akan percaya begitu saja pengakuan Abdeslam. Namun, keberhasilan menangkap pria berusia 26 tahun itu adalah sebuah terobosan besar bagi penyidik, setelah hampir kehilangan jejaknya.
Sementara itu pengacara Abdeslam mengatakan, kliennya mengakui berada di Paris selama serangan berlangsung, namun tidak memberikan penjelasan lebih rinci lagi. Pengacara Abdeslam hanya mengatakan jika kliennya telah bekerjasama dengan dengan penyidik. Ia akan memperjuangkan kliennya untuk tidak diekstradisi ke Prancis.
Salah Abdeslam ditangkap oleh pihak kepolisian Belgia dalam sebuah operasi di Brussels. Dalam operasi itu, pihak kepolisian terpaksa menembaknya di bagian kaki. Bersamanya, kepolisian Belgia juga menangkap lima orang lainnya dan mengakhiri perburuan terhadap sosok yang paling dicari di Eropa itu.
(ian)