AS Luncurkan Roket dari Yordania ke Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon menyatakan, koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang memerangi ISIS telah menembakkan tiga roket artileri darat ke Suriah selatan dari Yordania untuk pertama kalinya. Serangan tersebut menunjukkan munculnya koordinasi antara kelompok koalisi pimpinan AS dengan oposisi yang berbasis di Suriah Selatan.
"Ini adalah indikator yang baik, bahwa kita dapat mengintegrasikan dengan pasukan oposisi yang berbasis di selatan. Dan kami sepenuhnya berniat untuk terus memanfaatkan itu," kata wakil dari Departemen Pertahanan AS, Kolonel Steve Warren, dikutip dari International Business Times, Minggu (13/3/2016).
Akibat dari serangan tersebut, kelompok oposisi Suriah mampu mengendalikan sebuah garnisun yang sebelumnya dikuasai oleh ISIS di kota Atompf. Kelompok yang sama telah meluncurkan serangan mortir di kota tersebut tiga bulan yang lalu, tetapi gagal untuk menguasai wilayah itu.
Belum diketahui seberapa jauh koordinasi antara AS dengan kelompok oposisi yang berada di Selatan. Beberapa anggota kelompok tersebut dilatih di bawah program militer AS sebelumnya di sebuah pangkalan di Yordania. Sedangkan yang lainnya dipersenjatai di bawah program CIA yang diluncurkan pada 2013.
Peluncuran roket dari Yordania datang sebagai kekuatan internasional dan sebagai upaya untuk memperkuat perjanjian gencatan senjata dan negosiasi perdamaian dengan rezim Suriah. Suriah sendiri saat ini masih berada dalam kondisi gencatan senjata dan tengah memulai kembali pembicaraan damai yang dihelat di Jenewa.
"Ini adalah indikator yang baik, bahwa kita dapat mengintegrasikan dengan pasukan oposisi yang berbasis di selatan. Dan kami sepenuhnya berniat untuk terus memanfaatkan itu," kata wakil dari Departemen Pertahanan AS, Kolonel Steve Warren, dikutip dari International Business Times, Minggu (13/3/2016).
Akibat dari serangan tersebut, kelompok oposisi Suriah mampu mengendalikan sebuah garnisun yang sebelumnya dikuasai oleh ISIS di kota Atompf. Kelompok yang sama telah meluncurkan serangan mortir di kota tersebut tiga bulan yang lalu, tetapi gagal untuk menguasai wilayah itu.
Belum diketahui seberapa jauh koordinasi antara AS dengan kelompok oposisi yang berada di Selatan. Beberapa anggota kelompok tersebut dilatih di bawah program militer AS sebelumnya di sebuah pangkalan di Yordania. Sedangkan yang lainnya dipersenjatai di bawah program CIA yang diluncurkan pada 2013.
Peluncuran roket dari Yordania datang sebagai kekuatan internasional dan sebagai upaya untuk memperkuat perjanjian gencatan senjata dan negosiasi perdamaian dengan rezim Suriah. Suriah sendiri saat ini masih berada dalam kondisi gencatan senjata dan tengah memulai kembali pembicaraan damai yang dihelat di Jenewa.
(ian)