Soal Penyebaran Sistem Rudal, Seoul Belum Ambil Keputusan
A
A
A
SEOUL - Korea Selatan terus mempertimbangkan kemungkinan penyebaran rudal sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Air Defense (THAAD) milik Amerika Serikat (AS) di tengah ancaman yang berasal dari Pyongyang.
"Akar penyebab masalah seputar kemungkinan penyebaran sistem pertahanan udara THAAD di Korsel adalah ancaman program nuklir dan rudal Korut. Pemerintah Korsel akan terus meninjau masalah ini dalam konteks keamanan dan kepentingan nasional," begitu pernyataan pers Kementerian Luar Negeri Korsel, dikutip dari Sputniknews, Kamis (10/3/2016).
Sebelumnya, negara tetangga Korut dikabarkan telah menembakkan dua rudal jarak pendek ke arah laut Jepang. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Staf Gabungan Korsel.
THAAD adalah sistem pertahanan rudal AS yang mampu menembak jatuh rudal jarak pendek, menengah dan rudal balistik jarak menengah. Pada tanggal 4 Maret, Korsel dan Amerika Serikat telah memulai pembahasan penyebaran sistem pertahanan rudal di Seoul.
Sejak awal 2016, Korut telah melakukan uji coba nuklir, keempat sampai saat ini, dan meluncurkan roket jarak jauh. Aksi Korut itu telah melanggar resolusi DK PBB. Sedangkan pada bulan Juli 2015, Korut mengatakan tengah meningkatkan penangkal nuklir jika AS menggelar sistem pertahanan rudal seluler di Korsel.
"Akar penyebab masalah seputar kemungkinan penyebaran sistem pertahanan udara THAAD di Korsel adalah ancaman program nuklir dan rudal Korut. Pemerintah Korsel akan terus meninjau masalah ini dalam konteks keamanan dan kepentingan nasional," begitu pernyataan pers Kementerian Luar Negeri Korsel, dikutip dari Sputniknews, Kamis (10/3/2016).
Sebelumnya, negara tetangga Korut dikabarkan telah menembakkan dua rudal jarak pendek ke arah laut Jepang. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Staf Gabungan Korsel.
THAAD adalah sistem pertahanan rudal AS yang mampu menembak jatuh rudal jarak pendek, menengah dan rudal balistik jarak menengah. Pada tanggal 4 Maret, Korsel dan Amerika Serikat telah memulai pembahasan penyebaran sistem pertahanan rudal di Seoul.
Sejak awal 2016, Korut telah melakukan uji coba nuklir, keempat sampai saat ini, dan meluncurkan roket jarak jauh. Aksi Korut itu telah melanggar resolusi DK PBB. Sedangkan pada bulan Juli 2015, Korut mengatakan tengah meningkatkan penangkal nuklir jika AS menggelar sistem pertahanan rudal seluler di Korsel.
(ian)