Mengenang Nancy Reagan, dari Hollywood ke Gedung Putih
A
A
A
WASHINGTON - Publik Amerika Serikat (AS) berduka atas meninggalnya Nancy Davis Reagan istri mantan Presiden Ronald Reagan, pada hari Minggu waktu AS. Nancy yang meninggal di usia 94 tahun dikenang sebagai bintang film Hollywood yang menghuni Gedung Putih sebagai Ibu Negara AS.
Mantan Kepala Staf Presiden Reagan, Don Regan yang meninggal tahun 2003 menyebut Nancy sebagai birokrat cerdik. Don dipecat setelah berkonflik dengan Nancy kala itu.
(Baca: Mantan Ibu Negara AS Tutup Usia)
Nancy terlahir dengan nama Anne Frances Robbins pada 6 Juli 1921. Perjalanan hidupnya menjadi “Nyonya” penguasa Gedung Putih tak lepas dari kiprahnya di industri film Hollywood. Dia bertemu dengan Ronald Reagan di Hollywood dan selanjutnya mereka menikah pada 4 Maret 1952.
Nancy menyandang gelar sebagai Ibu Negara AS ketika Ronald Reagan menjabat sebagai Presiden AS periode 20 Januari 1981 – 20 Januari 1989.
Sejak ditinggal Presiden Reagan, Nancy sempat mencemaskan masalah warisan mendiang suaminya itu. Laporan itu menjadi hal yang dianggap memalukan bagi mantan Ibu Negara AS.
Namun, sejarawan di Perpusatakaan Nasional Ibu Negara, Carl Anthony, ada paradoks Nancy.”Dia adalah salah satu 'First Lady' yang paling kuat di era pasca-Perang Dunia II,” katanya.
Anthony menggambarkan dirinya sebagai ”kekuatan pelindung tunggal dan terbesar di lingkungan Ronald Reagan. “Tidak hanya saat ia naik ke kursi kepresidenan, tetapi di seluruh kepresidenannya,” ujarnya menjelaskan pengaruh mantan bintang Hollywood itu dalam kehidupan Presiden Reagan.
”Ada dualitas unik untuk warisannya; Dia secara bersamaan seroang tradisionalis dan maverick," kata Anthony. "Dia percaya bahwa fungsi utama dalam hidup adalah pengabdian untuk suaminya.”
Mantan Ibu Negara AS itu meninggal karena gagal jantung kongestif. Meski dicintai oleh suaminya, Nancy tidak selalu begitu dicintai oleh stafnya Gedung Putih di tahun-tahun awal kepresidenan Ronald Reagen.
”Beberapa orang menyebutnya sebagai 'direktur personalia' karena dia selalu memiliki pengaruh pada orang-orang yang melayani suaminya," kata Myra Gutin, seorang sejarawan dan profesor komunikasi di Rider University di Lawrenceville, seperti dikutip USA Today, Senin (7/3/2016).
Mantan Kepala Staf Presiden Reagan, Don Regan yang meninggal tahun 2003 menyebut Nancy sebagai birokrat cerdik. Don dipecat setelah berkonflik dengan Nancy kala itu.
(Baca: Mantan Ibu Negara AS Tutup Usia)
Nancy terlahir dengan nama Anne Frances Robbins pada 6 Juli 1921. Perjalanan hidupnya menjadi “Nyonya” penguasa Gedung Putih tak lepas dari kiprahnya di industri film Hollywood. Dia bertemu dengan Ronald Reagan di Hollywood dan selanjutnya mereka menikah pada 4 Maret 1952.
Nancy menyandang gelar sebagai Ibu Negara AS ketika Ronald Reagan menjabat sebagai Presiden AS periode 20 Januari 1981 – 20 Januari 1989.
Sejak ditinggal Presiden Reagan, Nancy sempat mencemaskan masalah warisan mendiang suaminya itu. Laporan itu menjadi hal yang dianggap memalukan bagi mantan Ibu Negara AS.
Namun, sejarawan di Perpusatakaan Nasional Ibu Negara, Carl Anthony, ada paradoks Nancy.”Dia adalah salah satu 'First Lady' yang paling kuat di era pasca-Perang Dunia II,” katanya.
Anthony menggambarkan dirinya sebagai ”kekuatan pelindung tunggal dan terbesar di lingkungan Ronald Reagan. “Tidak hanya saat ia naik ke kursi kepresidenan, tetapi di seluruh kepresidenannya,” ujarnya menjelaskan pengaruh mantan bintang Hollywood itu dalam kehidupan Presiden Reagan.
”Ada dualitas unik untuk warisannya; Dia secara bersamaan seroang tradisionalis dan maverick," kata Anthony. "Dia percaya bahwa fungsi utama dalam hidup adalah pengabdian untuk suaminya.”
Mantan Ibu Negara AS itu meninggal karena gagal jantung kongestif. Meski dicintai oleh suaminya, Nancy tidak selalu begitu dicintai oleh stafnya Gedung Putih di tahun-tahun awal kepresidenan Ronald Reagen.
”Beberapa orang menyebutnya sebagai 'direktur personalia' karena dia selalu memiliki pengaruh pada orang-orang yang melayani suaminya," kata Myra Gutin, seorang sejarawan dan profesor komunikasi di Rider University di Lawrenceville, seperti dikutip USA Today, Senin (7/3/2016).
(mas)